Calon presiden (capres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo blusukan dan berdialog dengan kaum buruh rokok di PT Sari Tembakau Harum, Desa Botomulyo, Kecamatan Cepiring, Kendal, Jawa Tengah.
Kedatangan Ganjar pada Rabu (17/1/2024), disambut riuh ribuan buruh rokok yang kebanyakan perempuan. Bisa jadi Ganjar bikin kejutan alias tak ada pengumuman kalau dia datang.
Saat menjejakkan kaki di pabrik, Ganjar langsung melihat proses pembuatan rokok yang masih dilakukan secara manual, alias melinting. Seperti biasa, mantan Gubernur Jawa Tengah itu, membangun dialog dengan buruh.
Dia bilang, bantuan sosial (bansos) yang menjadi program dari pemerintah, tidak seharusnya dijadikan ajang politisasi. Apalagi digelontorkan secara masih saat masa kampanye.
“Bansos itu sudah mendapatkan ruang terbaik di dalam Pemilu, apa yang terbaiknya ya dipolitisasi. Bansos itu program dari pemerintah. Jangan sampai dipolitisasi menjelang pemilu,” kata Ganjar.
Saat ini, menurutnya, bansos menjadi rebutan banyak orang. Terutama petahana akan menggunakan seluruh kebijakan populis demi meraih simpati. Dan itu menjadi hal biasa. Namun perlu dijelaskan kepada masyarakat karena bansos merupakan kebijakan nasional. Dan, sudah menjadi hak rakyat. “Tugas kita adalah menjelaskan dan merapikan program yang merupakan kebijakan nasional,” tegasnya.
Ganjar meyakini, masyarakat saat ini, sudah semakin cerdas dalam menilai adanya klaim-kalim terkait program bansos. Intinya, klaim-klaim itu adalah hal biasa, namun keliru.
“Saya sangat yakin, masyarakat semakin cerdas. Klaim-klaim terkait bansos, hal biasa akan tetapi keliru,” tambahnya.
Di Kendal, Ganjar juga menggelar pertemuan internal dengan sejumlah kader PDIP, PPP dan Partai Perindo di OW Tirto Arum Baru. Pesannya, ungkap jika menemukan kecurangan saat pencoblosan yang berlangsung 14 Februari 2024. “Kalau besok saat pencoblosan kalian melihat ada kecurangan, tolong dicatat bentuk kecurangannya dan segera laporkan. Jadi jangan pernah takut,” pungkasnya.
Leave a Reply
Lihat Komentar