News

Anies-Muhaimin Bakal Genjot Transportasi Publik untuk Tekan Subsidi BBM

Pasangan bakal capres-cawapres Anies Baswedan- Muhaimin Iskandar akan fokus mengembangkan transportasi publik sebagai upaya menanggulangi masalah besarnya biaya subsidi bahan bakar minyak (BBM) yang selama ini dikeluarkan pemerintah.

Rencana program tersebut disampaikan Tim Visi- Misi Pemenangan Anies- Muhaimin, Wijayanto Samirin dalam Debat Tim Capres bertajuk “Arah dan Wajah Pasar Modal Indonesia 2024” di Grha Cimb Niaga Jakarta, Kamis (9/11/2023).

“Masyarakat tidak punya uang cukup, tidak kuat beli BBM sehingga disubsidi. Solusi yang terbaik menurut saya adalah pengembangan public transport, sehingga mereka bisa beralih dari kendaraan pribadi menggunakan public transport,” ujar Wijayanto.

Ia menjelaskan, nantinya infrastruktur transportasi publik akan diterapkan dengan teknologi account base ticketing, yang mana tiket terhubung dengan kartu tanda penduduk (KTP) dan pembeliannya melalui handphone (HP).

Saat ini, lanjutnya, teknologi tersebut sedang dalam tahap persiapan dan akan diterapkan di wilayah DKI Jakarta.

“Kalau pakai kartu bisa dipinjam siapa-siapa, tapi, kalau HP nggak mungkin dipinjam, sehingga seseorang membeli tiket berdasarkan dengan strata ekonominya,” ujar Wijayanto.

Dengan demikian, menurutnya, permasalahan besarnya biaya subsidi BBM yang dikeluarkan pemerintah selama ini akan bisa ditanggulangi dengan mengoptimalkan infrastruktur transportasi publik.

“Dengan mengalihkan kepada public transportation, mengenalkan account base ticketing, saya rasa solusi masalah subsidi akan sangat terbantu,” ujar Wijayanto.

Melansir Draf Visi, Misi, dan Program Anies- Muhaimin pada Agenda Misi 4, pasangan ini akan mengakselerasi pengembangan sistem transportasi umum massal di kota-kota strategis, yang terdiri atas angkutan umum berbasis rel dan jalan sebagai moda utama yang terintegrasi dengan sistem mobilitas aktif serta kendaraan bebas emisi sehingga mampu menjangkau seluruh kawasan kota secara efisien dan berkelanjutan; 

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button