News

Rumor MK Kabulkan Sistem Pemilu Tertutup, Sekjen PAN Yakin Tak Berlaku Surut

Sekjen Partai Amanat Nasional (PAN) Eddy Soeparno mengakui bahwa dirinya sudah mendengar kabar mengenai akan diberlakukannya sistem pemilu proposional tertutup, namun akan diterapkan pada Pemilu 2029.

“Yang saya dapat informasinya, bahwa (Sistem pemilu) itu akan tertutup, tetapi berlakunya itu 2029. Ya saya dengar ada yang (perbandingan hakimnya) 6:3, (ada juga yang) 5:4. Itu informasi yang saya peroleh,” jelas Eddy kepada wartawan saat dihubungi di Jakarta, Minggu (28/5/2023).

Terkait sikap PAN jika proposional tertutup diterapkan pada Pemilu 2024, tentu PAN harus mampu dan siap hadapi meski membutuhkan perubahan strategi yang cukup mendasar.

“Yang tadinya kita mengandalkan kekuatan caleg, sekarang kita mengandalkan kekuatan identitas partai. Ini strategi yang sangat menurut saya berubah,” lanjutnya.

Belum lagi, tambah dia, hal ini akan menyurutkan animo para caleg yang sudah mendaftar. “Dalam artian, partisipasi masyarakat untuk ikut jadi caleg itu kemudian bisa jadi redup, karena mereka menganggap tidak ada harapan, kalau tidak menempati nomor urut satu,” terangnya.

Tak hanya itu, Eddy mengatakan partai politik akan membutuhkan waktu yang panjang untuk mengubah strategi pemenangan jika sistem proporsional tertutup ini diterapkan di 2024. “Karena dibutuhkan juga tidak hanya mengubah strategi untuk pemenangan pemilu, tapi juga strategi mempertahankan caleg-caleg agar mereka tetap nyaleg, tidak membatalkan pencalegannya. Itu yang menurut saya juga sangat penting,” imbuh dia.

“Bagi saya, bagi kita, kita mau tidak mau harus segera menyesuaikan diri kalau memang nanti diputuskannya tertutup. Tetapi, yang penting, cepat diputuskannya, jangan menunda-nunda lagi,” lanjut Eddy.

Belum lagi, Eddy mengakui bahwa jika Sistem proporsional tertutup diterapkan pada 2024, tentu akan sangat merugikan parpol, khususnya bagi partai-partai baru. “Kalau kekuatan caleg tidak bisa diandalkan ya memang membutuhkan (waktu) untuk memenangkan pemilu, karena diutamakan identitas partainya,” pungkas dia.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button