News

Polri Represif dan Berlebihan Tembakkan Gas Air Mata ke Suporter

Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Dede Yusuf Macan Effendy menilai Polri telah bertindak represif karena menembakkan gas air mata yang memicu kerusuhan dan membuat suporter Arema versus Persebaya kekurangan oksigen dalam tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang.

“Ada gas air mata, itu tak diperbolehkan digunakan di stadion, saya kira pihak keamanan agak terlalu over, bahkan gas air mata ditembakkan sampai ke tribun. Ini sesuatu yang represif sekali dari pihak keamanan,” kata Dede kepada Inilah.com, Minggu (2/10/2022).

Dede mengungkapkan, pihak kepolisian menembakkan gas air mata ke arah penonton biasa yang tak ikut-ikutan dalam kerusuhan, bahkan anak kecil dan ibu-ibu terdampak gas air mata di tribun.

Maka, gas air mata memicu kepanikan suporter sehingga memunculkan chaos dan berdesakan keluar dari stadion dengan kepulan gas air mata.

“Untuk meng-clear-kan enggak perlu dilakukan dengan gas air mata, apalagi ke arah penonton yang tak ikut ikutan, penonton biasa, anak anak itulah yang menyebabkan chaos,” jelasnya.

Untuk itu, mantan Wakil Gubernur Jawa Barat ini menyoroti manajemen pertandingan dan stadion yang tak memadai untuk mengantisipasi akses keluar suporter dalam keadaan darurat.

“Manajemen pertandingan itu sendiri, manajemen Stadion itu pintu exit harusnya diantisipasi, justru di kalangan penonton tak ikut-ikutan, panik mencari jalan keluar ini tak terbuka akibatnya berbondong-bondong dan berdesakan,” ujarnya.

Dia menambahkan, Komisi X DPR RI segera memanggil Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI), penyelenggara Liga 1 hingga Polri untuk mengusut tuntas tragedi yang menewaskan 127 orang di Stadion Kanjuruhan, Malang usai laga Arema vs Persebaya, Sabtu malam (1/10/2022).

“Oleh karena itu, catatan ini harus kita evaluasi dan segera diluruskan dan dipanggil dalam hal ini penyelenggara liga 1, PSSI, tim supporter, Aremania, pihak polisi dan keamanan lain, kemudian klub sendiri,” kata dia.

“Yang jelas kami Komisi X sedang reses dan akan segera memanggil pihak terkait yang berkaitan dengan kejadian ini,” sambungnya.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button