News

Polwan ‘Binaan’ Gorris Mere, Vivi Tjangkung Jadi Kapolres di NTT

AKBP Josephien Vivick Tjangkung merupakan perwira Polri perempuan pertama yang menjadi Kapolres di Nusa Tenggara Timur (NTT). Josephine belum lama ini ditunjuk menjadi Kapolri Lembata, NTT.

Usai ditunjuk menjadi Kapolres Lembata, Vivick mengaku berkomitmen menjalankan tugas kepolisian dengan maksimal.

“Saya siap bekerja memberikan yang terbaik untuk Lembata sesuai dengan tupoksi kepolisian,” kata Vivick Tjangkung usai penjemputan dirinya di Bandara Udara Wunopito, Lewoleba, Kabupaten Lembata, Sabtu (15/4/2023).

Vivick Tjangkung berkomitmen untuk bekerja maksimal dengan mengedepankan tugas dan fungsi kepolisian untuk menjamin keamanan, ketertiban, dan penegakan hukum di Lembata.

Polisi wanita yang sebelumnya bertugas pada Ditbinmas Polda Metro Jaya ini bangga bisa bekerja di Lembata yang juga menjadi tanah leluhurnya.

Vivick berjanji untuk mengedepankan penegakan hukum yang adil dan merata bagi semua warga di wilayah hukum Polres Lembata.

“Saya sangat bangga kembali mengabdi ke tanah leluhur,” ungkapnya.

Kapolres Lembata Vivick Tjangkung tiba di Lembata dengan pesawat Wings Air.

Vivick dijemput Penjabat Bupati Lembata Marsianus Jawa, Sekda Lembata Paskalis Ola Tapobali, Ketua DPRD Kabupaten Lembata Petrus Gero, Kepala Bandara Wunopito, dan jajaran forkopimda Lembata.

Sebelum ditunjuk sebagai Kapolres, Vivick pernah menjabat Penyidik Madya 1 Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya dan Kasat Reserse Narkoba Polres Metro Jakarta Selatan.

Ia pernah mengungkap banyak kasus narkoba, salah satunya pengungkapan kasus Zarima Mirafsur, artis peran yang pernah dijuluki Ratu Ekstasi di Indonesia pada tahun 1996.

Keterlibatan AKBP Vivi dalam Pengungkapan Kasus Zarima

Sebagai informasi, Vivick alias Vivi sebenarnya bukan aktor utama dalam pengungkapan kasus Ratu Ekstasi Zarima. Sebab kasus itu diungkap oleh Gregorius ‘Goris’ Mere yang saat itu berpangkat Kombes senior Polri. Tim yang mengungkap kasus Zarima ini dipimpin oleh Goris Mere dengan beberapa anggota tim lainnya seperti Carlo Tewu dan Benny. Vivi sendiri adalah satu-satunya polisi perempuan yang dilibatkan dalam penangkapan pertama Zarima di Indonesia. Sebab saat itu Vivi menjadi bagian dalam operasi penyamaran untuk menjebak Zarima.

Setelah itu, Zarima sempat kabur ke Houston, Amerika Serikat (AS) padahal saat itu dia tengah ditahan polisi.  Namun, Zarima akhirnya berhasil ditangkap Tim Polri yang dipimpin Gorris Mere yang bekerja sama dengan Federal Bureau of Investigation (FBI) dan Badan Anti-narkotika AS (DEA), di sebuah pasar swalayan di Houston.

Di AS, Zarima sempat disidang karena pemalsuan dokumen yang dilakukan. Alhasil, Zarima sempat menghuni Liberty County Jail di bawah pengawasan US Immigration Naturalition Service Texas.

Setelah itu, Zarima dideportasi ke Indonesia untuk menjalani pengadilan atas kasus narkobanya. Zarima akhirnya diputus bersalah oleh pengadilan dan harus menjalani hukuman penjara.

Zarima kembali terjerat kasus narkoba pada tahun 2000. Akibatnya, wanita cantik itu divonis tiga tahun penjara. Zarima bebas saat HUT RI ke-58 pada 17 Agustus 2003.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button