Pondok Pesantren (Ponpes) Darunnajah, Jakarta, siap menyambut kehadiran Grand Syekh Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir, Ahmed Al-Tayeb, yang dijadwalkan akan mengunjungi ponpes tersebut pada Kamis (11/7) mendatang.
Ponpes Darunnajah yang berlokasi di Kelurahan Ulujami, Kecamatan Pesanggrahan, Jakarta Selatan, menjadi satu-satunya ponpes di Indonesia yang akan dikunjungi oleh Grand Syekh Al-Azhar dalam kunjungan kali ini.
“Insya Allah acara nanti akan ramai dihadiri oleh Pimpinan Pondok Pesantren Darunnajah, Rektor Universitas Darunnajah, serta para kiai pondok pesantren dan Universitas Islam di Indonesia,” ujar Pimpinan Ponpes Darunnajah, KH Sofwan Manaf, dalam keterangan di Jakarta, Selasa (9/7/2024).
Sofwan menyatakan bahwa kunjungan Grand Syekh Al-Azhar ini menjadi momen penting dalam peningkatan kualitas pendidikan Islam yang relevan dengan perkembangan zaman. Ia menilai Al-Azhar, sebagai universitas tertua di dunia, memiliki andil besar dalam kebijakan Islam modern di berbagai belahan dunia.
“Diharapkan kedatangan beliau dapat lebih mencerahkan tentang dakwah Islamiyah yang dapat disampaikan secara efektif dan inklusif,” tambahnya.
Sofwan juga menyatakan bahwa pihaknya sangat terbuka terhadap saran-saran dari Grand Syekh Al-Azhar mengenai pendekatan terbaru dan modern dalam dakwah Islamiah serta pendidikan Islam secara umum.
“Kami tentu ingin mendapatkan pencerahan mengenai bagaimana pendidikan Islam dapat berjalan seiring dengan perkembangan teknologi, sehingga kami dapat mencetak generasi unggul dengan ilmu pengetahuan modern dan akhlak yang baik,” ucapnya.
Sebelumnya, Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas menyatakan harapannya bahwa kunjungan Grand Syekh Al-Azhar akan memberikan inspirasi terkait pemahaman, pengamalan, dan pengalaman tentang moderasi beragama yang menjadi fokus Universitas Al-Azhar.
“Kita tahu bahwa Al-Azhar sangat konsern pada moderasi beragama. Saya kira kedatangan ini juga akan sangat menginspirasi bagi kita semua, dalam berbangsa dan beragama. Karena kita tahu, wasatiah atau moderasi beragama sangat penting bagi kehidupan beragama serta kesatuan bangsa kita,” kata Menag.
Menurut Menag, Indonesia adalah negara yang sangat majemuk dan memiliki latar belakang warga yang sangat beragam, yang jika tidak dikelola dengan baik, keragaman ini bisa rentan menimbulkan gesekan.
“Moderasi beragama sangat penting, karena kita ini sangat beragam baik dalam agama, suku, maupun budaya,” tambah Menag Yaqut.
Kunjungan Grand Syekh Al-Azhar ini diharapkan dapat memberikan inspirasi dan mendorong penerapan moderasi beragama di Indonesia, sekaligus memperkuat hubungan antara Al-Azhar dan institusi pendidikan Islam di Indonesia.