Hangout

Popularitas Teknologi Medis Regeneratif yang Lebih Aman dan Efektif di Indonesia

Dapat selalu tampil cantik merupakan impian bagi setiap kaum perempuan. Memakai kosmetik hingga melakukan sejumlah perawatan kerap dilakukan untuk meraih kecantikan. Meski sayangnya, terkadang tidak terlalu menghiraukan persoalan keselamatan. Meski berbahaya, memakai kosmetik berbahan arsenik, merkuri, dan radioaktivitas – yang semuanya bisa mematikan, kerap dilakukan.

Khususnya kaum perempuan, terkadang rela menempuh berbagai cara untuk meraih kecantikan. Termasuk melakukan sedot lemak agar dapat terlihat ramping, atau melakukan operasi plastik dengan tujuan untuk memperindah beberapa bagian tubuh tertentu. Meski terkadang melalui prosedur yang ilegal.

Di dunia kedoteran, laman Science Direct mencatat istilah pengobatan regeneratif mulai popular pada 1990-an. Yang bila merujuk pada artikel di laman University of Pittsburgh, dipaparkan pengobatan regeneratif yaitu pengobatan yang berusaha untuk menggantikan atau meregenerasi jaringan atau organ yang telah rusak karena penuaan, penyakit, trauma, atau masalah bawaan. Metode yang digunakan untuk mewujudkan hasil ini adalah rekayasa jaringan, alat kesehatan terapi seluler, dan perangkat medis serta organ buatan. Metode ini dinilai lebih aman dan efektif.

Di bidang kecantikan, metode pengobatan regeneratif pun mulai popular diterapkan. Seperti perawatan kecantikan dengan metode stem cell. Di Indonesia, CGBIO sebuah perusahaan teknologi medis asal Korea Selatan yang mengkhususkan diri dalam pengobatan regeneratif, telah mengumumkan siap memasuki pasar bedah kosmetik Indonesia.

Pada pertengahan Juni 2021, melalui event webinar yang diselenggarakan Indonesian Association of Plastic Reconstructive and Aesthetic Surgeons (InaPRAS), CGBIO memperkenalkan teknologi bedah kosmetik dan produk asal Korea yang secara inovatif mampu memperbesar payudara dan mengurangi kerut pada wajah. Pada kesempatan tersebut untuk metode pembesaran payudara CGBIO memperkenalkan Cellunit, perangkat sistem isolasi SVF otomatis dan Beluna, alat pijat payudara.

Cellunit merupakan perangkat medis dari CGBIO yang mampu memisahkan dan memurnikan sel induk lemak dan substrate vascular fraction dari jaringan lemak yang diambil dari pasien melalui teknik sentrifugasi. Beluna adalah alat pemijat payudara yang dikembangkan berdasarkan NPWT (Negative-pressure Wound Therapy), mengingat karakteristik jaringan payudara yang dapat berubah bentuk secara perlahan saat menerima stimulasi terus menerus. Dapat meningkatkan tingkat pencangkokan lemak sebelum dan sesudah proses transplantasi lemak.

SVF mengacu pada kelompok sel lainnya kecuali sel lemak di jaringan adiposa. Selain sel punca yang diturunkan dari adiposa, ada berbagai sel termasuk sel endotel vaskular, fibroblas, sel imun, dan sel otot. Oleh karena itu, selain diferensiasi sel, yang merupakan fungsi utama sel punca adalah secara efektif dapat membantu produksi lemak dengan melakukan fungsi-fungsi seperti produksi pembuluh darah dan suplai darah, pemulihan luka dan rekonstruksi jaringan, pencegahan dan penundaan kematian sel, pengendalian faktor imun, dan aktivasi sel perifer.

Selain itu, untuk meningkatkan efektivitas transplantasi lemak, perlu untuk meningkatkan “tingkat ekstraksi”, yaitu tingkat di mana sel-sel lemak yang ditransplantasikan dapat mengendap dengan baik di jaringan dada, dan pada saat ini, tingkat adhesi dapat ditingkatkan lebih lanjut dengan menerapkan Beluna sebelum prosedur.

Berbeda dengan metode konvensional yang menggunakan implan, teknologi pembesaran payudara CGBIO menerapkan metode inovatif yang secara spontan menggunakan sel induk lemak payudara pasien sendiri. Oleh karena itu, secara alami dapat memperbesar ukuran dengan efek samping yang lebih sedikit. Dengan menggunakan kelompok sel SVF dan Beluna dalam prosedur, dimungkinkan untuk mengkompensasi kekurangan metode konvensional dengan tingkat pertumbuhan lemak yang rendah.

Keseriusan CGBIO dalam memasuki pasar estetika Indonesia pun telah ditunjukkan dengan diluncurkannnya filler HA (Hyaluronic Acid), Giselleligne dan Aileene pada acara International Seminar and Workshop Aesthetic Medicine (ISWAM) yang diadakan di Jakarta pada 3 – 5 Desember 2021 lalu. Giselleligne sebelumnya juga telah diperkenalkan pada event webinar InaPRAS.

Giselleligne adalah HA filler multi-lapis pertama di dunia yang menggabungkan gel dan partikel asam hialuronat dengan metode yang dipatenkan, dan memiliki daya angkat yang kuat dan alami. Selain itu, juga meningkatkan kenyamanan pengguna saat proses penyuntikan.

Untuk produk Giselleligne yang dihadirkan di Indonesia, terbagi menjadi tiga lini produk: produk Giselleligne Universal, Giselleligne Signature 1 dan Giselleligne Signature 2. Produk tersebut dapat digunakan di berbagai bidang seperti perbaikan kerutan dengan menyuntikkannya ke lapisan lemak subkutan.

Aileene adalah nama produk untuk ekspor ke Indonesia dari HA filler VOM filler, yang dirilis di Korea pada Mei 2020. Dapat disesuaikan untuk setiap bagian dari total tiga lineup. Selain itu, keamanan telah ditingkatkan dengan meminimalkan tingkat modifikasi, faktor-faktor yang dapat mengidentifikasi kemungkinan menyebabkan efek samping seperti edema atau peradangan.

“Sebagai perusahaan estetika medis global, kami akan berusaha berkontribusi pada kehidupan muda dan sehat orang banyak dengan memberikan solusi total untuk bedah plastik kosmetik, yang menggabungkan pengetahuan dalam pengobatan regeneratif dengan prosedur estetika.” kata Hyunseung Yu, CEO CGBIO.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Ibnu Naufal

Menulis untuk masa depan untuk aku, kamu dan kita.
Back to top button