Manchester United berhasil menyelamatkan satu poin di Liga Europa setelah bermain imbang 3-3 melawan FC Porto dalam laga dramatis, Kamis malam atau Jumat (4/10/2024) dini hari WIB. Meski demikian, tekanan terus menghantui Erik ten Hag akibat penampilan tim yang masih belum solid.
Pertandingan dimulai dengan keunggulan cepat bagi United. Di menit ketujuh, Marcus Rashford membawa tim tamu unggul berkat assist dari Christian Eriksen. United menggandakan keunggulan 13 menit kemudian melalui gol Rasmus Højlund, memanfaatkan kesalahan Porto yang tampak keliru dalam bertahan.
Ten Hag tampaknya mendapatkan awal yang ia rencanakan, namun segalanya berubah setelah babak kedua dimulai. Di menit ke-27, Pepe—bukan mantan bek Real Madrid—memperkecil kedudukan, dan sebelas menit sebelum jeda, Porto menyamakan skor melalui Samu Omorodion yang menyelesaikan umpan silang dari João Mário.
Rashford yang bermain impresif sepanjang babak pertama ditarik keluar di jeda, diduga akibat cedera. Lima menit memasuki babak kedua, Omorodion mencetak gol keduanya, membawa Porto unggul 3-2.
Malapetaka bagi United berlanjut ketika Bruno Fernandes mendapat kartu merah langsung untuk kedua kalinya dalam dua pertandingan berturut-turut. Usahanya untuk merebut bola dari umpan silang dianggap sebagai permainan berbahaya oleh wasit, memperburuk keadaan tim yang sudah terpuruk.
Ten Hag, dalam keputusan yang dianggap aneh, memasukkan dua bek tengah Jonny Evans dan Harry Maguire di menit-menit akhir. Namun, keputusan ini ternyata berbuah manis. Maguire menyelamatkan United dari kekalahan dengan gol sundulan di masa injury time, memastikan hasil imbang.
Meski terhindar dari kekalahan, Erik ten Hag kini menghadapi tekanan besar menjelang laga Premier League melawan Aston Villa akhir pekan ini, jika ia masih bertahan sebagai manajer hingga saat itu.
Fakta Singkat:
– Skor akhir: FC Porto 3-3 Manchester United
– Pencetak gol Manchester United: Marcus Rashford, Rasmus Højlund, Harry Maguire
– Kartu merah: Bruno Fernandes
Manchester United terus berjuang menemukan performa terbaiknya, dan sorotan kini tertuju pada kemampuan Ten Hag untuk membalikkan keadaan di tengah situasi yang semakin kritis.