Laboratorium Survei Indonesia (LSI) menggelar survei. Yakni terkait pertanyaan partai politik mana yang akan dipilih jika pemilu digelar pada hari ini.
Responden memilih PDIP 14,3 persen Golkar 14,1 persen. Disusul Gerindra 13,8 persen, Demokrat 8,1 persen, PKB 6,8 persen.
PKS 6,2 persen, Nasdem 5,3 persen, PAN 3,4 persen PPP 3,2 persen,Perindo 1,9 persen.PBB 1,1 persen,Gelora 1,1 persen, Hanura 1,1 persen,PSI 0,9 persen,PKPI 0,9 persen, Garuda 0,9 persen, Partai Umat 0,6 persen, Berkarya 0,6 persen, tidak Memilih 13,7 persen.
Lalu siapa tokoh paling dipilih sebagai Presiden RI ke-8 jika diadakan pilpres hari ini, Airlangga Hartarto dipilih sebanyak 16,2 persen, Ganjar Pranowo 15,9 persen.
Prabowo Subianto 15,8 persen, Sri Mulyani 4,3 persen, Gatot Nurmantyo 4,2 persen, Puan Maharani 4,1 persen, Muhaimin Iskandar 3,9 persen. Muldoko 3,7 persen ,Agus Harimurti Yudhoyono 3,4 persen, Anies Baswedan 3,4 persen, Sandiaga Uno 3,4 persen. Ridwan Kamil 1,9 persen , Erick Thohir 1,8 persen, Khofifah Indar Parawangsa 1,4 persen. Tri Risma Harini 1,4 persen. Tidak menjawab sebanyak 11,6 persen.
Albertus Dino Direktur Eksekutif Laboratorium Survei Indonesia (LSI) mengatakan penelitian ini dilakukan dengan metode survei jajak pendapat di masyarakat.
Pengambilan sample sebanyak 1820 di 34 provinsi secara proposional dan terukur. Menggunakan Metode Multistage Random Sampling dengan tingkat kepercayaan dari hasil Survei sebesar 95 persen.
Memiliki Margin of Error sebesar kurang lebih 2,3 persen, Penelitian di masyarakat dilakukan mulai 24 November sd 9 Desember 2021
Pengamat Politik dari Universitas Al-Azhar Ujang Komarudin menilai dari hasil survei LSI, tampak sosok Mekoperekonomian, Airlangga Hartarto memiliki kinerja baik.
“Kalau bicara soal COVID-19 kinerja Airlangga cukup lumayan. Karena kita tahu, COVID-19 hari ini sudah bergerak melandai,” kata Ujang, Kamis (16/12/2021).
Ujang menyampaikan kinerja yang baik dalam penanganan COVID-19 itu berimbas pada apresiasi rakyat terhadap kinerja Airlangga. Elektabilitas Airlangga pun bakal berdampak bagi peluang modal capres 2024.
“Menjadi modal awal. Waktu masih 3 tahun lagi. Jadi masih banyak kemungkinan terjadi,” tutup Ujang.
Beri Komentar (menggunakan Facebook)