Dewan Pakar Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Satya Heragandhi menyatakan bahwa pertanyaan yang dilontarkan oleh calon wakil presiden nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka kepada calon wakil presiden nomor urut 3, Mahfud Md mengenai inflansi hijau atau greenflantion tidak relevan dengan tema debat keempat cawapres Minggu (21/1/2024) malam.
Pasalnya, ia meyakini bahwa inflansi hijau memiliki kemungkinan yang sangat kecil terjadi di Indonesia. “Di Indonesia sejauh memang harga jual energi ini dikontrol oleh pemerintah atau relatif ada di level yang memang pemerintah mengontrol supply and demand-nya, harusnya tidak ada kekhawatiran sama sekali dengan greenflation,” kata Satya di Media Center TPN Ganjar-Mahfud, Jakarta Pusat, dikutip Selasa (23/1/2024).
Satya menjelaskan bahwa inflasi hijau terjadi akibat harga energi fosil lebih rendah dibandingkan dengan harga energi bersih.Ia mengaku bingung dengan alasan Gibran mempertanyakan hal tersebut dalam debat karena Indonesia sendiri menggunakan energi fosil dan energi listrik.
“Pertanyaannya itu sendiri mengandung dua makna, satu, mengapa dipertanyakan? Dua, apa yang enggak jelas dari mekanisme di Indonesia yang memang berbeda dengan di Eropa?” ujarnya.
Sebelumnya, pada debat keempat pilpres pada Minggu (21/1/2024) malam, Mahfud mengungkapkan greenflation memiliki arti ekonomi hijau dan alurnya. “Untuk mengatasi inflasi hijau, apa sih inflasi hijau? kan ekonomi hijau, Ekonomi hijau itu adalah ekonomi sirkuler. Di mana sebuah proses pemanfaatan produk ekonomi, pangan misalnya, atau apa, produksi apapun diproduksi, kemudian dimanfaatkan, di-recycle, bukan dibuat,” kata Mahfud dalam debat keempat Pilpres 2024 di Balai Sidang Jakarta, Minggu.
Lalu, Gibran menyebut jawaban Mahfud tidak menjawab soal inflasi hijau, seraya memprovokasi dan meledek dengan gaya seakan sedang mencari sesuatu. “Saya lagi nyari jawabannya Prof Mahfud, saya nyari di mana ini jawabannya? Kok gak ketemu jawabannya. Saya tanya masalah inflasi hijau, kok malah menjelaskan ekonomi hijau, Prof Mahfud yang namanya greenflation itu, inflasi hijau itu,” kata Gibran.
Ia kemudian menyinggung demo rompi kuning di Prancis yang sudah memakan korban, sebagai contoh dari kasus greenflation. Gibran mengatakan kejadian yang sama tak boleh terjadi di Indonesia.
“Intinya, transisi menuju energi hijau itu musti super hati-hati. Jangan sampai membebankan RnD (penelitian dan pengembangan) yang mahal, proses transisi yang mahal ini kepada masyarakat, pada rakyat kecil, itu maksud saya inflasi hijau,” ujar dia.
Leave a Reply
Lihat Komentar