News

PPP Bidik Kursi Menteri, Mardiono Rajin ke Istana Temui Jokowi

Partai Persatuan Pembangunan (PPP) mengungkapkan bahwa ada potensi bagi salah satu tokohnya di partai untuk duduk menjadi menteri di kabinet, bila memang benar Presiden Joko Widodo (Jokowi) jadi melakukan reshuffle.

Ketua DPP PPP Achmad Baidowi mengungkapkan beberapa kali Plt Ketua Umum Muhammad Mardiono dipanggil Jokowi ke istana. Hanya saja apa isi pembahasannya, masih rahasia.

“Beberapa kali Plt Ketum diundang ke istana. Apa yang dibicarakan, kami tidak tahu persis,” kata pria yang akrab disapa Awiek di Jakarta, Minggu (29/1/2023).

Awiek mengaku tidak tahu soal kepastian waktu Jokowi akan melakukan reshuffle kabinet, meski ada kabar yang menyebut bahwa perombakan susunan menteri dilakukan pada Rabu Pon, tanggal 1 Februari 2023. “Itu hanya Pak Jokowi yang tahu,” katanya.

Apapun keputusan Jokowi, tutur dia, PPP akan menghormati, karena urusan rombak kabinet memang hak prerogatif presiden. Namun, Awiek menegaskan partainya siap jika ada kader yang akan masuk jadi menteri dalam kabinet. “Kalau PPP dipercaya jadi menteri, insha Allah siap,” tegas Awiek.

Jokowi sebelumnya telah melempar sejumlah sinyal reshuffle dalam beberapa kesempatan terakhir. Namun, dia selalu meminta agar masyarakat untuk menunggu.

Sementara itu, PDI-P terus mendesak agar para menteri dievaluasi, terutama menteri dari Partai Nasdem. Ketiga tokoh yang disebut perlu dievaluasi ialah Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar, dan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo.

Desakan paling sering terdengar dari mulut Sekjen PDIP Hasto Kritiyanto. Memang tidak secara eksplisit, namun Hasto adalah sosok yang sering kali menghembuskan isu ini ke media. Terbaru ia kembali hembuskan isu rombak kabinet, usai terjadi pertemuan antara Ketua Umum NasDem, Surya Paloh dengan Jokowi.

Hasto sempat mengatakan kebiasaan Jokowi sebelum ambil keputusan penting, seperti reshuffle kabinet, akan bertemu dan melakukan pemberitahuan terlebih dulu. Pernyataan Hasto menyiratkan adanya pembahasan perombakan kabinet saat pertemuan di antara Jokowi dengan Surya Paloh.

“Ya bagi Presiden Jokowi sebelum mengambil keputusan-keputusan penting, itu kan juga melakukan dialog, pemberitahuan, misalnya akan ada reshuffle itu kan ada pemberitahuan. Tetapi pertemuan dengan Bapak Surya Paloh ya bagaimana pertemuan dengan ketua umum parpol yang lain,” tutur Hasto kepada wartawan, di Kantor DPC Kota Bandung, Jawa Barat, Jumat (27/1/2023).

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button