Partai Persatuan Pembangunan (PPP) harap-harap cemas. Pasalnya menurut sejumlah hasil quick count sejumlah lembaga survei, PPP dan sejumlah partai politik peserta pemilu lainnya terancam gagal lolos ke Senayan.
Adapun syarat parpol dapat lolos adalah apabila mereka berhasil melampaui ambang batas parlemen alias parliamentary threshold sebesar empat persen. Menurut hitung cepat Litbang Kompas dengan perolehan suara 98,15 persen per Kamis (15/2/2024) pukul 17.55 WIB, partai belambang Kabah ini memperoleh 3,90 persen suara.
Indikator Politik dengan perolehan suara 95,43 persen per Kamis (15/2/2024) pukul 18.13 WIB, PPP memperoleh 3,90 persen suara. Sementara menurut LSI Denny JA dengan perolehan data 99,9 persen per Kamis (15/2/2024) pukul 17.55 WIB, torehan partai fusi ini sebesar 3,91 persen. LSI Denny JA juga melaporkan, selain PPP, terdapat sejumlah partai lainnya yang juga terancam tidak lolos ke Senayan. Berikut daftarnya:
- PSI (2,72 persen)
- Perindo (1,37 persen)
- Partai Gelora (1,24 persen)
- Partai Hanura (0,96 persen)
- Partai Buruh (0,83 persen)
- Partai Garuda (0,49 persen)
- PBB (0,47 persen)
- PKN (0,46 persen)
- Partai Ummat (0,45 persen).
Sebelumnya, Plt Ketua Umum PPP, Mardiono mengaku optimistis partainya lolos ke Senayan. Alasannya, saat ini KPU belum mengeluarkan penghitungan resmi di Pemilu 2024. Sehingga hitung cepat yang dilakukan oleh beberapa lembaga survei belum dianggap sah.
Mardiono mengklaim terdapat salah satu survei yang menyatakan pihaknya mampu memenuhi ambang batas minimal partai politik duduk di kursi parlemen, atau yang dikenal dengan parliamentary threshold, yaitu Charta Politica. “Ya kan hitungnya juga belum selesai,” kata Mardiono di Gedung High End, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (15/2/2024).
Ia menegaskan, masih akan tetap menunggu keputusan resmi Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengenai hasil penghitungan suaranya. Baginya, proses saat ini masih berjalan dan sewaktu-waktu dapat berubah kapan pun.
Leave a Reply
Lihat Komentar