Prabowo Dijadwalkan Buka Konferensi Humanitarian Islam PBNU di UI Depok

Jumat, 1 November 2024 – 19:56 WIB

PBNU akan gelar konferensi Internasional Humanitarian Islam. (Foto: LTN PBNU)

Berita Terkini, Eksklusif di WhatsApp Inilah.com

+ Gabung

Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) akan menggelar Konferensi Internasional Humanitarian Islam pada 5-6 November 2024. Presiden RI Prabowo Subianto dijadwalkan membuka acara ini pada Selasa (5/11) di Kampus Universitas Indonesia (UI) Depok, Jawa Barat. 

Konferensi ini diadakan dengan tujuan mempromosikan konsep Humanitarian Islam, sebuah pendekatan Islam yang mengedepankan kedamaian, toleransi, dan keseimbangan dalam menghadapi tantangan global yang semakin kompleks.

Konferensi Humanitarian Islam ini dirancang untuk membahas berbagai fenomena global, termasuk meningkatnya populisme berbasis agama dan rasisme, serta ancaman kekerasan dan perang. Ketua PBNU, KH Ulil Abshar Abdalla, menyatakan bahwa Humanitarian Islam adalah lanjutan dari berbagai konsep yang telah dikembangkan oleh Nahdlatul Ulama, seperti ‘Pribumisasi Islam’ dan ‘Islam Rahmatan lil ‘Alamin’.

Advertisement

“Humanitarian Islam merupakan penguatan dari konsep Islam Nusantara yang damai dan ramah. Ini adalah upaya PBNU untuk menghadirkan solusi yang berbasis pada karakter Islam Indonesia bagi dunia yang menghadapi tantangan geopolitik dan sosial yang semakin kompleks,” ujar Gus Ulil dalam konferensi pers, Jumat (1/11) di kantor PBNU Jakarta.

Konferensi ini akan berlangsung selama dua hari, dengan rangkaian acara yang mencakup presentasi dan diskusi dari berbagai akademisi, intelektual, serta ulama dari dalam dan luar negeri. 

Ketua Panitia Konferensi, Ahmad Ginanjar Sya’ban, menjelaskan bahwa acara ini akan dihadiri sekitar 20 profesor dan akademisi internasional yang berasal dari berbagai negara, termasuk Amerika Serikat, Eropa, Australia, Afrika, dan Asia Tenggara. Di antara tokoh internasional yang akan hadir adalah Profesor Robert W. Hefner dari Boston University, Profesor Greg Barton dari Deakin University, serta KH Yahya Cholil Staquf, Ketua Umum PBNU.

Setelah pembukaan di Universitas Indonesia, kegiatan konferensi akan dilanjutkan di Hotel Grand Hyatt Jakarta. Di sana, para peserta akan mengikuti serangkaian diskusi yang mengangkat isu-isu seputar peran Islam dalam mendukung perdamaian dan keadilan sosial di dunia.

Rangkaian Kunjungan ke Situs Bersejarah

Selain kegiatan utama, PBNU juga merencanakan rangkaian kunjungan ke situs-situs bersejarah di Jawa Tengah dan Yogyakarta untuk para peserta internasional. Rangkaian kunjungan ini dijadwalkan berlangsung pada 7-10 November 2024, di mana para peserta akan berkesempatan mengunjungi Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin di Rembang, Jawa Tengah, dan bertemu dengan KH Ahmad Mustofa Bisri (Gus Mus).

Para peserta juga akan diajak ke Masjid Menara Kudus dan Klenteng Sam Poo Kong sebelum melanjutkan perjalanan ke Yogyakarta, di mana mereka akan mengunjungi Candi Prambanan dan Candi Borobudur. Kunjungan ini diharapkan dapat memperkuat pemahaman para akademisi internasional tentang kekayaan budaya dan keragaman Indonesia.

Ahmad Ginanjar menyatakan bahwa konferensi ini sekaligus menjadi ajang promosi nilai-nilai Islam Nusantara yang ramah dan damai kepada dunia internasional. “Humanitarian Islam adalah bagian dari kontribusi Islam Indonesia bagi dunia. Kami berharap acara ini dapat memperkuat peran Islam Indonesia dalam mendorong perdamaian dunia,” pungkasnya.

Topik

BERITA TERKAIT