Pernah menjadi Deputi Gubernur BI termuda, dan Ketua Dewan Komisioner OJK pertama, Muliaman Darmansyah Hadad kini dipercaya Presiden Prabowo menjabat Kepala Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara. Hari ini (Selasa, 22/10/2024), dilantik di Istana Negara, Jakarta.
Informasinya, Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara disingkat Danantara, merupakan cikal bakal superholding dari perusahaan pelat merah.
Posisi Danantara ini, sangat strategis. sebagai penanggung jawab Badan Danantara ini, Muliaman langsung di bawah presiden. Lembaga ini dirancang untuk mengelola BUMN yang merujuk konsep Khazanah Berhad di Malaysia.
Keberadaan Indonesia Investment Authority (INA) dalam struktur Danantara, menjadi salah satu fokusnya. Rasa-rasanya, posisi ini memang pantas untuk Muliaman. Karena jam terbang Muliaman di sektor keuangan termasuk yang berbasiskan syariah, cukup tinggi.
Profil Muliaman D Hadad
Semula, pria kelahiran 3 April 2960 bernama Muliaman Darmansyah Hadad ini, ingin menikmati hidup bersama anak cucu. Setelah pensiun menjadi Duta Besar RI untuk Swiss. Namun, negara tetap perlu sentuhannya.
Dia ditunjuk sebagai Komisaris Utama PT Bank Syariah Indonesia (Persero/BSI) Tbk pada 22 Mei 2023. Tiga bulan kemudian, dipercaya sebagai Komisaris Independen PT Astra Internasional (ASII) Tbk.
Sebelumnya, banyak jabatan pernah dijalani. Lulus Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (FEUI) pada 1983, pria yang hobi tanaman ini, masuk Bank Indonesia (BI).
Muliaman melanjutkan pendidikan master ke Hardvard University, Amerika Serikat, mengambil jurusan administrasi publik dan lulus pada 1991.
Kemudian meraih gelar PhD di bidang perbankan dan keuangan pada 1996 di Monash University, Australia.
Seiring waktu, karier Muliaman di BI terus menanjak. Hingga mencapai puncak sebagai Deputi Gubernur BI selama dua periode, yakni 2006-2011 dan 2011-2012.
Mungkin karena ikut berjuang dalam pembentukan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Muliaman didapuk menjadi Ketua Dewan Komisioner OJK periode pertama yakni 2012-2017. Namun dia tak lanjut, memilih pensiun dari OJK. Tak lama kemudian, Muliaman ditunjuk sebagai Duta Besar RI untuk Swiss.
Padatnya kegiatan, Muliaman tetap meluangkan waktu untuk mengajar di sejumlah universitas. Bisa jadi Muliaman terinspirasi ayahandanya, (Alm) H Dadang Ropi yang berprofesi sebagai guru.
Dia pernah menjadi dosen pasca sarjana Universitas Indonesia dan menjadi Ketua ILUNI FE pada 2007-2010. Serta pernah menjadi Ketua Komite Evaluasi Program Pendidikan dan Latihan di Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia atau LPPI.
Selain itu, Muliaman juga pernah menjadi Ketua Majelis Wali Amanat Universitas Diponegoro, Semarang, periode 2016-2021. Dia juga dikukuhkan sebagai guru besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Diponegoro pada 2018.