Prabowo Minta Pembelajaran Matematika Dikenalkan Sejak TK, Sudah Tepatkah?

Kamis, 24 Oktober 2024 – 12:35 WIB

Berita Terkini, Eksklusif di WhatsApp Inilah.com

+ Gabung

Presiden RI, Prabowo Subianto baru-baru ini menginginkan agar pembelajaran Matematika mulai dikenalkan sejak bangku Taman Kanak-Kanak alias TK.

Hal demikian disampaikan Prabowo kepada Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti usai mengadakan pertemuan di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa (22/10/2024).

“Kalau kita bicara sains teknologi kan salah satunya Matematika, dan tadi ada tawaran bagaimana pelajaran Matematika di tingkat SD, kelas 1-4 dan mungkin mengenalkan Matematika untuk anak-anak di tingkat TK,” kata Abdul Mu’ti.

Namun jika ditelisik apakah sudah tepat mengenalkan pembelajaran matematika kepada anak di bangku TK?

Advertisement

Menjawab hal ini, Kepala Bidang Advokasi Guru Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G), Iman Zanatul Haeri menegaskan kebijakan tersebut agaknya perlu dikaji lebih mendalam.

Sebab, diperlukan evaluasi yang komprehensif, mengingat pengenalan matematika pada usia dini harus disesuaikan dengan perkembangan kognitif anak, agar tidak membebani mereka secara emosional maupun akademis.

“Di TK anak-anak harusnya bermain dan memaksimalkan kemampuan indrawi seperti mendengar, bernyanyi, penciuman, perabaan (sensorik) serta aktivitas sehari-hari yang sifatnya pembiasaan-pembiasaan dasar,” ujar Iman kepada Inilah.com, Rabu (23/10/2024).

Iman menyadari, Indonesia tengah menghadapi krisis numerasi, terlihat dari hasil PISA 2022, di mana skor matematika Indonesia hanya mencapai 366, setara dengan Palestina.

Meski demikian, ia menekankan, solusi untuk masalah ini tidak bisa hanya dengan mengenalkan matematika lebih dini.

“Lagi pula dalam konsep Ki Hajar Dewantara, usia TK masuk dalam masa awal Wiraga (0-8 tahun), yang pada masa ini paling penting adalah bermain. Sebab kata Taman dari Taman Kanak-kanak memang fungsinya untuk bermain,” sambungnya.

Lebih jauh, Iman menegaskan metode Montessori bisa menjadi salah satu pendekatan yang lebih efektif untuk diterapkan pada anak usia dini.

Metode ini menekankan pada pengembangan aspek sensorik dan EPL (Exercise of Practical Life) atau aktivitas sehari-hari yang sederhana seperti menyapu atau menuangkan air. Kegiatan-kegiatan tersebut dapat menyempurnakan kemampuan kinestetik dasar.

“Jadi harus diperjelas, apakah matematika yang dimaksud? Kalau matematika sebagai pengenalan angka saja, pengurutan benda dan pengenalan kiri, kanan, atas, bawah dan lainnya, maka matematika seperti itu mungkin saja,” jelasnya.

“Menurut kami, matematika yang memaksimalkan akal pikiran, logika, dan abstraksi angka itu lebih cocok diterapkan pada masa sekolah dasar (6 tahun ke atas),” sambung Iman.

Topik

BERITA TERKAIT