Ada pernyataan menarik dari Prabowo Subianto, calon presiden (capres) nomor urut 2, saat Debat Capres yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU), pada Minggu malam (7/1/2024).
Kala menjawab pertanyaan dari Ganjar Pranowo tentang turunnya kinerja Kementerian Pertahanan (Kemenhan), berdasarkan Minimum Essential Force (MEF), Prabowo merasa agak terganjal dengan Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani. Terkait usulan anggaran Kemenhan.
“Pak Ganjar, saya sudah buat rencana. Tetapi yang menentukan termasuk Menteri Keuangan. Dan, masalah yang kita hadapi tolong saya memang sudah jadi Menteri Pertahanan 4 tahun. Tetapi kita diganggu COVID selama 2 tahun. Di mana, terjadi refocusing,” kata Prabowo.
Prabowo menegaskan, banyak anggaran Kemenhan yang dipatahkan Sri Mulyani. Di sisi lain, MEF ditargetkan mencapai 100 persen pada 2024, sesuai Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 18 Tahun 2020 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024. “Jadi banyak yang kita ajukan tidak disetujui oleh Menteri Keuangan,” ucap Prabowo.
Dari jejak digital, anggaran Kemenhan memang naik-turun sejak Prabowo menjabat menhan. Pada 2019, misalnya, anggaran Kemenhan Rp112,88 triliun, Pada 2020 melejit menjadi Rp136,87 triliun.
Pada 2021, kala ada pandemi COVID-19 agak turun Rp125,87 triliun. Pada 2022 melejit menjadi Rp150,43 triliun. Pada 2023 turun Rp134,32 triliun dan 2024 agak naik menjadi Rp139,27 triliun
Khusus 2023, pemerintah mengalokasikan anggaran untuk Kemenhan senilai Rp134,32 triliun. Secara perinci, belanja pegawai Kemenhan dianggarkan Rp54,16 triliun, belanja barang Rp46 triliun, dan belanja modal Rp34,12 triliun.
Realisasi sementara untuk belanja modal Kemenhan tahun anggaran 2023, mencapai Rp70,9 triliun. Atau meningkat hampir dua kali lipat dari APBN. Utamanya, untuk berbagai modernisasi alutsista, nonalutsista, dan sarana prasara pertahanan dari mulai alat apung, kapal perang, kapal Angkatan Laut, kendaraan tempur, pesawat udara, rudal, hingga kapal selam.
“Itu semua terealisir di belanja Kemenhan yang tahun ini mencapai Rp70,9 triliun untuk belanja modalnya. Tahun sebelumya Rp50,2 triliun, jadi naiknya 36 persen,” kata Sri Mulyani.