Menteri Agama Nasaruddin Umar saat mewakili Presiden Prabowo Subianto membuka International Conference on Humanitarian Islam di Kampus UI, Depok, Selasa (5/11/2024). (Foto: PBNU)
Presiden Prabowo Subianto menekankan komitmen Indonesia sebagai jembatan perdamaian dunia dan Humanitarian Islam atau Islam untuk kemanusiaan merupakan pilihan strategis dalam mewujudkannya.
“Indonesia adalah cerminan syariat Islam yang ramah, damai, dan menyejukkan,” ujar Prabowo saat memberikan sambutan yang dibacakan Menteri Agama Nasaruddin Umar di Kampus UI, Depok, Jawa Barat, Selasa (5/10/2024).
Dalam sambutannya di pembukaan International Conference on Humanitarian Islam, Prabowo menyoroti keunikan Indonesia sebagai negara dengan keragaman yang harmonis.
“Indonesia adalah cerminan syariat Islam yang ramah, damai, dan menyejukkan. Di sinilah lebih dari 280 juta penduduk dapat merasakan kehangatan persaudaraan, kerukunan, dan kerendahan hati untuk saling menghormati perbedaan agama, budaya, dan etnis,” ujar Prabowo.
Prabowo juga menekankan peran Pancasila sebagai landasan yang menyatukan prinsip-prinsip Islam dengan semangat kebangsaan yang inklusif dan humanis.
“Inilah nilai-nilai warisan para pendiri bangsa yang harus kita jaga dan teruskan,” tuturnya.
Mengenai peran Indonesia di kancah internasional, Prabowo mengingatkan bahwa sejak deklarasi kemerdekaan 17 Agustus 1945, Indonesia telah aktif mempromosikan perdamaian dan dialog antar bangsa.
“Konferensi Asia-Afrika tahun 1955 menjadi salah satu bukti sejarah komitmen Indonesia dalam mendorong solidaritas, kemerdekaan, dan perdamaian dunia,” ungkapnya.
Prabowo juga menyinggung kontribusi Indonesia dalam misi perdamaian PBB dan peran sebagai mediator konflik antar negara, yang mencerminkan dedikasi dalam membangun tatanan dunia yang lebih damai dan harmonis.
Terkait Visi Indonesia 2045, Prabowo menegaskan Indonesia beraspirasi menjadi negara maju yang berperan penting dalam membawa perdamaian dunia.
“Humanitarian Islam menjadi pilihan strategis dalam upaya menuju visi tersebut,” tegasnya kembali.
Lebih jauh ia menyatakan Indonesia siap berbagi inspirasi dan praktik terbaik dalam merawat keberagaman dan kebangsaan.
“Semoga konferensi ini melahirkan semangat dan membawa manfaat besar bagi kita semua, serta menjadi pijakan kuat untuk menciptakan masa depan yang lebih cerah dan harmonis,” tuturnya.
Konferensi Internasional Humanitarian Islam 2024 yang diselenggarakan oleh PBNU ini dihadiri oleh para sarjana dan akademisi berbagai negara dengan dilanjutkan mengunjungi beberapa daerah di Jawa Tengah hingga tanggal 9 November 2024.