Bakal calon gubernur Jakarta, Pramono Anung mengaku sempat menolak tawaran Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri saat ditunjuk jadi pasangan Rano Karno dalam kontestasi Pilkada 2024.
“Saya sama sekali tidak mempersiapkan diri untuk menjadi calon gubernur. Dan saya bahkan sampai dengan detik-detik terakhir saya masih menolak. Baru kemudian dari Selasa malam, akhirnya menerima permintaan Ibu Mega dan juga partai,” ujar Pramono, dalam deklarasi AUIGP di kantor pusat Gerakan Bhinneka Nasional (GBN), Jakarta, Sabtu (21/9/2024).
Namun, meskipun sempat menolak akhirnya Pramono menerima tawaran tersebut. Dia menegaskan saat menerima tawaran itu dirinya bakal berjuang untuk memenangkan kontestasi Pilkada.
“Begitu saya menerima, maka saya akan all out dan fight. Saya bukan orang yang sepenuhnya ambil amal itu. Walaupun sebelum menerima itu tragedinya banyak menghampiri,” kata dia.
Dia mengaku selama delapan tahun mendapatkan jabatan tak pernah muncul di ruang publik. Namun, setelah menerima tawaran dari Ketum PDIP tersebut, Pramono justru tampil pede dan mempersiapkan diri dalam kontestasi Pilkada.
“Sehingga dengan demikian, begitu saya sudah mengiyakan, saya mempersiapkan dirinya sungguh-sungguh. Dan saya tampil di ruang publiknya juga setiap hari. Maka Bapak-Ibu saudara-saudara sekalian dari yang dulu tidak pernah membuka TV lihat wajah saya, sekarang pagi, siang, sore masih melihat wajah saya,” tutur dia.