Presiden Filipina Ferdinand ‘Bongbong’ Marcos Jr mengonfirmasi bahwa satu jet sewaan yang mengangkut mantan Presiden Rodrigo Duterte ke Belanda lepas landas pada Selasa (11/3/2025) malam waktu setempat.
Pesawat tersebut sedang dalam penerbangan menuju Den Haag di Belanda, demikian disampaikan Presiden Bongbong dalam sebuah konferensi pers tak lama setelah pesawat itu meninggalkan wilayah udara Filipina, sebagaimana dilaporkan Xinhua, Rabu (12/3/2025).
Bongbong mengatakan, Duterte sebelumnya ditahan pemerintah di Pangkalan Udara Villamor di ibu kota Filipina setelah mantan presiden itu kembali ke Manila pada Selasa pagi.
Duterte ditahan pada Selasa pagi berdasarkan surat perintah penangkapan yang dikeluarkan oleh Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) terkait kampanye ‘perang melawan narkoba’ yang dia laksanakan selama menjabat sebagai Wali Kota Davao dan Presiden Filipina. Duterte pun mempertanyakan langkah tersebut.
Pada Selasa malam, Wakil Presiden Filipina Sara Duterte tiba di Pangkalan Angkatan Udara Filipina Villamor, tetapi gagal menemui ayahnya.
Sebelumnya, Bongbong menegaskan bahwa penangkapan Duterte dilakukan berdasarkan prosedur hukum yang sah dan mengacu pada permintaan Interpol yang melaksanakan perintah penangkapan dari ICC.
Meski menegaskan bahwa Filipina tak akan bekerja sama dengan ICC, Bongbong menyatakan bahwa ada ‘dasar yang sangat baik’ untuk memenuhi perintah penangkapan ICC terhadap Duterte.
Ia menjelaskan, kasus yang menjerat Duterte dimulai pada 2017, ketika Filipina masih menjadi anggota ICC dan Duterte masih menjadi presiden.
Bongbong kemudian memastikan adanya ‘salinan fisik’ perintah penahanan Duterte dan berjanji akan merilisnya kepada publik demi transparansi.