Presiden Filipina Mengaku tak Terlibat Pemakzulan Wapres Duterte


Presiden Filipina Ferdinand ‘Bongbong’ Marcos Jr menyatakan dirinya tak terlibat dalam proses pemakzulan Wakil Presiden Sara Duterte yang sedang berlangsung seraya menekankan bahwa kabinet pemerintah eksekutif tidak terlibat dalam masalah itu.

“Pemerintah tidak memiliki kekuasaan untuk memakzulkan,” ujar Presiden Bongbong dalam arahan pers di Istana Malacanang, Manila, Kamis (6/2/2025).

Dia juga menegaskan bahwa baik Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) maupun Senat tidak memiliki pilihan selain untuk menangani keluhan pemakzulan tersebut.

“Ketika usulan pemakzulan diajukan, DPR dan Senat tidak memiliki pilihan. Mereka harus mengakui keluhan yang telah diajukan dan berunding, dan itulah yang terjadi saat ini,” ujar Bongbong.

Mengingat perkembangan tersebut, dia mengatakan bersedia mengadakan sidang khusus Kongres jika Senat memintanya.

Pada Rabu (5/2/2025), 215 anggota DPR Filipina memberikan suara dukungan untuk memakzulkan Wapres Sara Duterte dan mengajukannya ke majelis tinggi.

Namun, Senat berhenti tanpa menangani upaya pemakzulan tersebut.

Wapres Sara Duterte menghadapi tujuh Pasal Pemakzulan yang mencakup konspirasi membunuh presiden dan pasangannya serta Ketua DPR; penyalahgunaan dana rahasia; penyuapan dan korupsi selama masa jabatannya sebagai menteri pendidikan.

Pasal pemakzulan selanjutnya adalah kekayaan yang tidak dapat dijelaskan dan kegagalan untuk mengungkapkan aset pribadi; keterlibatan dalam pembunuhan di luar hukum di Kota Davao; upaya destabilisasi, pemberontakan, dan gangguan ketertiban umum.