Arena

Presiden IOC: Seruan Boikot yang Dipimpin Ukraina Menentang Prinsip-prinsip Olimpiade

Presiden IOC Thomas Bach mengatakan kepada Ukraina bahwa seruannya untuk memboikot Olimpiade Paris 2024 atas kemungkinan partisipasi pesaing Rusia bertentangan dengan “prinsip” Olimpiade.

Dalam sebuah surat kepada Komite Olimpiade Nasional Ukraina yang diungkapkan pada hari Kamis (9/2/2023), Bach mengatakan upaya Ukraina dalam “menekan” negara lain untuk memboikot Olimpiade 2024 “sangat disesalkan”.

Komite Olimpiade Internasional mengatakan bulan lalu sedang menjajaki “jalur” untuk memungkinkan pesaing Rusia dan Belarusia ambil bagian dalam Olimpiade Paris, di bawah bendera netral.

Ukraina lantang bereaksi, mereka mengancam akan mundur dari Olimpiade. Nordik dan beberapa negara Eropa timur mengatakan mereka akan bergabung dengan aksi boikot tersebut.

“Mengancam boikot Olimpiade seperti yang Anda informasikan kepada saya, NOC Ukraina saat ini sedang mempertimbangkan, bertentangan dengan dasar-dasar Gerakan Olimpiade dan prinsip-prinsip yang kami perjuangkan,” kata Bach dalam surat yang dituju ke Ketua Komite Olimpiade Nasional Ukraina Vadym Huttsait.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy sebelumnya telah mendesak IOC untuk melarang Rusia berpartisipasi dalam ajang olahraga internasional itu. Beberapa komite olimpiade serta anggota parlemen di negara-negara Nordik dan Baltik juga mendukung seruan Ukraina itu.

Menurut Bach, Ukraina yang menyalahkan IOC karena mengizinkan atlet Rusia dan Belarus dalam Olimpiade, adalah hal yang merusak nama baik.

Menurut IOC, pelarangan atlet kedua negara itu akan melanggar Piagam Olimpiade, sedangkan mengizinkan partisipasi mereka adalah sesuai dengan resolusi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) atas pencegahan diskriminasi dalam pelaksanaan Olimpiade.

“Partisipasi netral di Olimpiade Paris 2024 oleh atlet berpaspor Rusia atau Belarus, belum didiskusikan,” kata Bach.

Bulan lalu IOC mengumumkan bahwa atlet dari Rusia dan Belarus dapat berkompetisi dalam Olimpiade Paris melalui kualifikasi Asia. Mereka tidak dapat mewakili negaranya, yaitu tanpa bendera atau lagu kebangsaan.

Sementara itu Wali Kota Paris Anne Hidalgo berkomentar, sangat tidak masuk akal bahwa atlet Rusia dapat tampil sebagai delegasi, sementara Ukraina masih menghadapi serangan bom dari Rusia.

“Tidak ada rencana untuk (penampilan resmi) delegasi Rusia atau Belarus atau bendera kedua negara ini di Olimpiade Paris 2024,” kata IOC dalam pernyataan terpisah pada Kamis.

Menurut IOC, satu-satunya jalan adalah mengizinkan atlet berpaspor Rusia atau Belarus bertanding di Olimpiade sebagai atlet netral.

Komite Olimpiade Paris 2024 mengatakan mereka akan menuruti keputusan IOC dalam isu ini.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button