Market

Presiden Jokowi Akui Tekanan Ekonomi Global Sudah Mereda

Presiden Joko Widodo mengatakan tekanan ekonomi global terhadap ekonomi nasional sudah mereda. Apa yang menjadi kekhawatiran pun, menurut kepala negara banyak yang tidak terjadi.

“Tadi pagi saya mendapatkan informasi bahwa tekanan ekonomi global terhadap ekonomi kita itu sudah agak mereda. Apa yang dulu kita bayang-bayangkan, kita takutkan, itu ternyata banyak yang tidak terjadi. Ini patut kita syukuri,” ujar Jokowi saat menghadiri Mandiri Investment Forum di Jakarta, Rabu (1/2/2023).

Jokowi mengatakan, Indonesia harus optimistis, karena tahun 2022 pertumbuhan diperkirakan ada di angka 5,2-5,3 year on year.

Inflasi juga masih terkendali di angka 5,5 persen dan purchasing managing index juga berada pada angka ekspansif 50,9.

“Kita ini harus optimis, jangan sampai ada yang pesimis satu orang pun. Kalau melihat angka-angka seperti ini, kita tidak optimis, keliru, tapi memang harus tetap hati-hati dan waspada, tetap,” kata Jokowi.

Sebelumnya, Dana Moneter Internasional atau IMF menaikkan proyeksi pertumbuhan ekonomi global dari 2,7 persen jadi 2,9 persen pada tahun 2023. Ini berkat pembukaan kembali perekonomian China di mana pemulihan negeri Tirai Bambu diperkirakan terjadi lebih cepat.

“Penyebaran COVID-19 yang cepat di China menghambat pertumbuhan pada tahun 2022, tetapi pembukaan kembali baru-baru ini telah membuka jalan bagi pemulihan yang lebih cepat dari perkiraan,” ungkap Chief Economist and Director Research Department Pierre-Olivier Gourinchas dalam konferensi pers ‘World Economic Outlook Update’ yang dipantau secara daring di Jakarta, Selasa (31/1/2023).

Adapun pertumbuhan global diperkirakan mencapai 3,4 persen pada tahun 2022, sementara di tahun 2024 mencapai 3,1 persen.

Di sisi lain, inflasi global diperkirakan turun dari 8,8 persen pada 2022 menjadi 6,6 persen pada 2023 dan 4,3 persen pada 2024, masih di atas tingkat sebelum pandemi yakni pada 2017–2019 di sekitar 3,5 persen.

Ia mengungkapkan kenaikan suku bunga bank sentral untuk melawan inflasi dan perang Rusia di Ukraina terus membebani aktivitas ekonomi.

Dari perkiraan pertumbuhan ekonomi dan inflasi tersebut, keseimbangan risiko tetap mengarah ke risiko penurunan, meski telah termoderasi sejak proyeksi pada Oktober 2022.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button