Presiden Palestina Sambut Rencana Rekonstruksi Gaza dalam KTT Arab


Presiden Palestina Mahmoud Abbas menyambut rencana rekonstruksi Gaza yang disepakati dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) darurat Arab di Kairo, Mesir, dan menegaskan supaya rencana tersebut dilaksanakan tanpa harus merelokasi warga Palestina di Gaza.

Saat menyampaikan pernyataannya dalam KTT Arab, Selasa (4/3/2025), Abbas memperingatkan adanya tantangan serius yang mengancam perjuangan rakyat Palestina, terutama seruan untuk mengusir paksa warga Palestina yang ia tolak dengan keras.

Dia juga mengutuk langkah-langkah Israel mewujudkan kolonialisme pemukim di Tepi Barat dan Yerusalem Timur yang dapat mengancam realisasi solusi dua negara dan mematikan perjuangan Palestina.

Tak lupa juga dia menyerukan agar Presiden AS Donald Trump mendukung pemulihan Jalur Gaza.

Mengutip WAFA, Rabu (5/3/2025), Abbas juga mengumumkan langkah-langkah yang akan diambil pihaknya untuk mengatasi tantangan dalam perjuangan rakyat Palestina, yang mencakup memastikan pemerintahan Palestina di Jalur Gaza dan implementasi rencana rekonstruksi yang disepakati dalam KTT Arab.

Selain itu, dia berkomitmen melanjutkan reformasi pemerintahan dan program pembangunan serta meneruskan usaha menguatkan persatuan nasional Palestina.

Dalam kesempatan yang sama, Abbas menyatakan keputusan penting untuk menetapkan posisi politik baru, yaitu wakil presiden untuk Negara Palestina serta Organisasi Pembebasan Palestina (PLO), dan berjanji akan mengambil tindakan hukum yang diperlukan untuk mewujudkan posisi tersebut.

Dia juga menyatakan kesiapan melaksanakan pemilihan umum untuk memilih presiden dan anggota legislatif tahun depan, dengan syarat kondisi di Gaza, Tepi Barat, dan Yerusalem Timur kondusif untuk pelaksanaannya.

Untuk itu, semua pihak di Palestina diminta mendukung upaya tersebut dengan menciptakan dan memastikan situasi yang kondusif untuk pemilu.

Lebih lanjut, dalam rangka restrukturisasi kepemimpinan Negara Palestina, Abbas mengumumkan rencana reformasi institusi nasional yang penting dan penunjukan kepemimpinan baru PLO, gerakan Fatah, dan badan-badan negara.

Abbas memastikan bahwa Dewan Pusat Palestina akan segera melaksanakan rapat untuk membahas rencana perkembangan tersebut.

Presiden Palestina itu juga mengumumkan amnesti kepada semua anggota gerakan Fatah yang dipecat untuk mewujudkan persatuan internal dan kohesi organisasi.

KTT Arab di Mesir tersebut berlangsung di tengah ketegangan kawasan yang meningkat dan semakin besarnya perhatian masyarakat dunia terhadap masa depan Gaza dan perjuangan Palestina.