Arena

PSSI Segera Putuskan Nasib Shin Tae-yong Usai Gagal di Piala AFF 2022, ‘Stay’ atau ‘Out’?

PSSI dikabarkan tengah menimbang masa depan Shin Tae-yong sebagai juru latih Tim Nasional Indonesia usai gagal membawa skuad Merah-Putih meraih target juara pada perhelatan Piala AFF 2022 silam.

Sekretaris Jendral (Sekjen) PSSI Yunus Nusi mengatakan, proses evaluasi dari sang pelatih pasca-gelaran Piala AFF 2022 saat ini tengah berjalan melalui Direktur Teknik (Dirtek) PSSI.

“Nanti kami minta Dirtek yang komunikasi, diskusi dengan Shin ada nanti. Nasib Shin nanti ada laporan dari Dirtek, disampaikan oleh Exco PSSI,” kata Yunus kepada wartawan di Kantor PSSI, GBK Arena, Jakarta, Kamis (12/1/2023) kemarin.

Yunus mengaku sampai saat ini pihaknya belum mengambil kesimpulan apa-apa terkait masa depan pelatih berusia 52 tahun itu. Namun demikian, segala kemungkinan masih dapat terjadi, termsuk jalan keluar bagi arsitek asal Korea Selatan.

“Nanti kami lihat nanti kemungkinannya Shin bagaimana. Nanti soal diganti atau tidak kita tunggu hasil (evaluasi) dari Dirtek,” tanda Yunus.

Gonjang-ganjing angkat kakinya Shin dari kursi kepelatihan Timnas Indonesia memang santer dibicarakan. Praktis setelah kekalahn 2-0 pada leg kedua semifinal Piala AFF 2022 kontra Vietnam, tagar STYOut-pun seketika mengudara.

Di sisi lain, sekaligus menanggapi fenomena ini, pengamat sepak bola Nasional Ma’ruf El Rumi menilai desakan tersebut terlalu dini dan cenderung gegabah. Pasalnya kata dia, Indonesia diyakini bakal kewalahan jika Shin benar-benar dipecat.

Lagi pula, Shin masih memiliki proyeksi sebagai juru latih Timnas Indonesia U-20 di dua kompetisi terdekat, yakni Piala Asia U-20 di Uzbekistan dan Piala Dunia U-20 dengan Merah Putih sebagai tuan rumah.

“Terlalu berisiko untuk Shin Tae-yong jelang Piala Dunia U-20 diganti. Menurut saya perlu diberi kesempatan lah buat Shin Tae-yong sebagai pelatih membuktikan kapasitas dia sekali lagi di kompetisi itu,” ujar Ma’ruf saat dihubungi inilah.com, Kamis (12/1/2023).

Menurutnya, Piala Dunia U-20 bisa jadi kesempatan terakhir bagi mantan pelatih Tim Nasional Korea Selatan ini untuk beri bukti kepiawaiannya.

“Piala Dunia U-20 bisa jadi ujian yang dikatakan akhir. Kalau menurut saya, apakah memang dia harus dipertahankan atau tidak,” ucapnya.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button