Pria Bersenjata Ditangkap Dekat Area Kampanye Trump di California


Pihak berwenang AS menangkap seorang pria pada Sabtu (12/10/2024), atas tuduhan kepemilikan senjata, di dekat area kampanye calon presiden Donald Trump di Coachella, Riverside County, California.

Petugas keamanan menahan pria yang diidentifikasi bernama Vem Miller, 49 tahun, sebelum rapat umum Trump. Ia didakwa dengan pelanggaran senjata api. Akan tetapi, tak lama kemudian Miller dibebaskan dengan jaminan US$5.000 atau sekitar Rp77 juta.

Secret Service, Kantor Kejaksaan AS, dan FBI, menyatakan penyelidikan akan terus berlanjut meski tak ada penahanan tetap.

Mengutip CNN, Senin (14/10/2024), Sheriff Riverside County Chad Bianco membeberkan kronologi Miller berusaha masuk area kampanye hingga ditahan pihak berwenang.

Bianco mengatakan Miller memasuki perimeter awal dekat kerumunan di Coachella. Begitu pria tersebut mencapai perimeter kedua, pihak berwenang curiga ada ‘kejanggalan’.

Berdasarkan pemeriksaan, lanjut Bianco, diketahui Miller memiliki senapan laras panjang, pistol berisi peluru, dan magasin dengan kapasitas tinggi secara ilegal. Selain itu, bagian dalam mobil Miller berantakan, kendaraan tak terdaftar, dan memakai pelat nomor palsu.

Bianco juga menyebut Miller memiliki beberapa SIM dan paspor dengan nama yang berbeda.

Hingga saat ini, belum ada informasi mengenai alasan Miller berada di dekat lokasi kampanye Trump. Penangkapan ini juga memicu kembali pertanyaan upaya pembunuhan terhadap capres itu.

Namun, Miller membantah tuduhan soal percobaan pembunuhan ke Trump. Dia juga mengatakan telah melaporkan senjata yang dibawa ke petugas di pos pemeriksaan.

Miller pun mengaku selalu membawa senjata-senjata itu saat bepergian.

Dua pejabat federal juga mengatakan tak ada bukti yang menunjukkan Miller berusaha membunuh Trump.

Penahanan Miller di area kampanye Trump terjadi setelah capres ini mengalami upaya pembunuhan

Pada Juli, Trump ditembak saat kampanye di Butler, Pennsylvania. Ia mengalami luka di bagian telinga kanan. Pelaku merupakan remaja berusia 20 tahun ditembak mati agen Secret Service.

Kemudian pada September, Trump kembali nyaris mengalami upaya pembunuhan. Saat itu, pelaku Ryan Routh diduga melepas tembakan saat Trump bermain golf di lapangan pribadinya di West Palm Beach, Florida.

Direktur Secret Service Ronald Rowe kemudian mengatakan Routh tak punya ‘jarak pandang yang jelas’ ke arah Trump. Routh berada sekitar sekitar 275 meter hingga 475 meter dari titik lokasi capres AS itu berada. Rowe juga mengatakan Routh tak melepas tembakan apapun ke petugas.