KabarRamadan

Pro-Kontra Imsak yang Selalu Iringi Ramadan

Setiap bulan Ramadan selalu muncul pro dan kontra soal imsak. Tradisi mengumandangkan waktu imsak tetap marak di desa, mulai terkikis di kota. Banyak terpengaruh pada ungkapan beberapa gelintir orang bahwa imsak adalah bid’ah.

Banyak orang yang menganggap jika sudah masuk imsak tapi belum azan Subuh maka tetap tidak boleh makan dan minum. Sementara sebagian juga menganggap bahwa jika sudah masuk waktu imsak tetap boleh makan dan minum hingga terdengar azan Subuh.

Saya mendapat panggilan telepon dari kerabat di desa, dan pada saat bersamaan dengan waktu imsak. Terdengar sayup-sayup di pengeras suara masjid terdengar, “imsak… imsak… imsak!” Di desa-desa acap kali kita dengar di setiap masjid mengumumkan waktu imsak. Sementara saya yang tinggal di Kota Tangerang, sangat jarang mendengar pengumuman dari masjid soal batas waktu imsak.

Pengumuman waktu imsak ini sangat dipatuhi oleh warga di kampung. Seketika warga Muslim di daerah-daerah menghentikan aktivitas makan dan minum. Waktu imsak berarti pula membersihkan mulut, sikat gigi sebelum subuh, itulah setidaknya yang biasa saya lakukan saat di kampung dan tradisi itu saya lanjutkan serta wariskan kepada anak-anak di rumah.

Lain lagi dengan yang tidak mengindahkan imsak, masih santai makan kerupuk sampai menjelang azan Subuh. Jangan sampai pula ketika azan berkumandang, masih ada kerupuk yang nyangkut di kerongkongan. Sementara jika hendak minum, sudah gak mungkin karena sudah memasuki waktu subuh. Jadi seret deh seharian.

Ustaz Adi Hidayat (UAH) di kanal YouTube-nya menjelaskan bahwa boleh seseorang makan dan minum asalkan fajar belum muncul. Karena sulit untuk menentukan fajar sudah terbit atau belum, maka bisa ditandai dengan azan Subuh. “Kalau fajar sudah mulai muncul, Subuh mulai muncul, maka kita sudah dilarang untuk makan dan minum lagi,” ujar UAH.

Jadi, batas makan dan minum saat sahur ditandai dengan terdengarnya azan Subuh. “Kalau sudah masuk waktu Subuh, masuk fajar, muazin berkumandang, azan dikumandangkan, maka pada saat itu puasa dimulai. Jadi kalau sudah azan tidak boleh makan dan tidak minum karena sudah mulai puasa,” jelasnya.

Pengumuman imsak, memang bukan batasan kita memulai berpuasa. Namun menjadi sebuah kehati-hatian agar orang tidak kebablasan dalam bersahur-ria. Pengumuman semacam itu juga bisa dimaknai sebagai pengumuman tambahan agar segera ke masjid untuk melaksanan Salat Subuh. [ikh]

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button