Ototekno

Produktif Bekerja Bisa Dilakukan dari Mana Saja

Jumat, 11 Nov 2022 – 03:00 WIB

Produktif

Istockphoto

Pandemi telah mengubah perilaku bekerja masyarakat, yang semula mengharuskan bekerja di kantor, kini pekerjaan bisa dilakukan di mana saja atau dikenal sebagai work from anywhere. Pola ini bisa meningkatkan produktivitas pekerja. Namun, bekerja model ini membutuhkan teknologi internet yang mumpuni.

Hal itu menjadi perbincangan dalam webinar yang mengambil tema “Pemanfaatan Teknologi Digital dengan Kreatif dan Produktif saat Work from Anywhere”, Senin (7/11/2022) di Makassar, Sulawesi Selatan, yang diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi.

Webinar ini menghadirkan sejumlah narasumber, yakni Dosen STIKOSA AWS Surabaya sekaligus Direktur PT Mahakarya Berkah Sejahtera Muhajir Sulthonul Aziz; Wakil Sekretaris ISKI Sulawesi Selatan Janisa Pascawati; serta dosen senior Departemen Manajemen dan Kebijakan Publik FISIPOL Universitas Gadjah Mada Yogyakarta Bevaola Kusumasari.

Bekerja dari rumah (work from home) pertama kali terjadi sejak 1970-an yang diperkenalkan oleh Jack Nilles yang berusaha memecahkan masalah kemacetan di Los Angeles, Amerika Serikat. Dengan bekerja dari rumah mengandalkan koneksi internet, kebijakan ini bisa meningkatkan produktivitas, mengurangi kemacetan, dan menekan angka polusi udara. Model bekerja seperti ini lantar berkembang menjadi work from anywhere atau bekerja bisa dari mana saja.

“Dengan perkembangan teknologi yang luar biasa, hampir setiap karyawan memiliki komputer dan dapat bekerja dari mana saja, yang membawa keuntungan dan kerugian bagi karyawan. Karyawan memiliki lebih banyak otonomi bekerja dari jarak jauh, karena mereka memiliki waktu dan tempat yang fleksibel untuk bekerja, membuat mereka bekerja lebih efektif dan menghabiskan lebih sedikit energi,” ujar Bevaola.

Agar bekerja dari rumah atau dari mana saja bisa produktif, menurut Bevaola, mengatur ruang kerja yang tenang dan nyaman bisa menaikkan produktivitas. Bekerja dari mana saja memberikan fleksibilitas waktu atau jam kerja sehingga bisa menjalankan pekerjaan lain dengan syarat harus disiplin soal pembagian waktu kerja. Selain itu, bekerja dari mana saja atau dari rumah tetap harus menyisihkan waktu untuk beristirahat.

Janisa Pascawati, mengenai tantangan model bekerja dari mana saja, mengatakan, pola bekerja seperti ini menyulitkan dalam urusan koordinasi. Bahkan, tak jarang bekerja seperti ini membuat motivasi menjadi berkurang karena ketiadaan rekan kerja atau tim. Bagi beberapa orang, ruangan kerja kurang cocok sehingga membuat suasana kerja menjadi tidak nyaman.

“Disiplin adalah kunci untuk meningkatkan produktivitas dalam pola bekerja dari rumah atau bekerja di mana saja. Selain itu, kuasai penggunaan teknologi agar tetap kreatif dan produktif,” ucap Janisa.

Sementara itu, Muhajir menambahkan, pola kerja dari mana saja atau bekerja dari rumah memiliki kelebihan jam kerja yang fleksibel. Dengan begitu, pekerja bisa memanfaatkan waktu yang ada untuk mengasah bakat atau minat karena lebih leluasa mengatur waktu. Selain itu, bagi sebagian pekerja, model bekerja dari mana saja atau bekerja di rumah menghadirkan suasana batin yang lebih baik karena tekanan mental di kantor tidak ada.

“Bahkan karyawan lebih bebas berinovasi karena kurangnya tekanan suasana kerja di kantor,” tuturnya.

Dengan hadirnya program Gerakan Nasional Literasi Digital oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika RI diharapkan dapat mendorong masyarakat menggunakan internet secara cerdas, positif, kreatif, dan produktif. Kegiatan ini khususnya ditujukan bagi para komunitas di wilayah Sulawesi dan sekitarnya yang tidak hanya bertujuan untuk menciptakan Komunitas Cerdas, tetapi juga membantu mempersiapkan sumber daya manusia yang lebih unggul dalam memanfaatkan internet secara positif, kritis, dan kreatif di era industri 4.0.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button