Ibnu Sina merupakan salah satu pemikir Islam, seorang filsuf, dan perintis ilmu kedokteran di dunia.
Ia sudah mempelajari ilmu kedokteran sejak kecil dan mendapatkan status dokter ketika berusia 18 tahun.
Kehidupan Masa Kecil Ibnu Sina
Ibnu Sina yang memiliki nama asli Abu Ali al-Husain bin Abdullah bin Sina, lahir di Afsyanah, Bukhara (sekarang Uzbekistan) pada 980 Masehi.
Ayahnya bernama Abdullah, seseorang yang dihormati pada masa pemerintahan Dinasti Samaninyah. Sementara, ibunya yang asli Bukhara bernama Setareh.
Ia sudah dicekoki ilmu pengetahuan sejak kecil. Ayahnya mendatangkan guru Al-Qur’an dan guru Sastra Arab untuk Ibnu Sina dan saudaranya.
Pada usia 10 tahun, Ibnu Sina diklaim sudah hafal Al-Qur’an.
Sementara, kecintaannya terhadap filsafat muncul karena sering mendengar perdebatan ayahnya dengan sekelompok orang.
Pendidikan Ibnu Sina
Siapa yang menyangka? Ibnu Sina ternyata mempelajari ilmu pengetahuan secara otodidak.
Mengutip NU, Ibnu Sina mulai belajar aritmatika dari seorang pedagang sayur dan sudah menghafal Al-Qur’an saat berusia 10 tahun.
Ibnu Sina juga mulai mempelajari ilmu kedokteran enam tahun kemudian dengan membaca berbagai buku dan mempraktikannya ke masyarakat kurang mampu.
Berkat aksinya itu, Ibnu Sina pun menemukan metode dan obat-obatan hingga mendapatkan status dokter ketika berusia 18 tahun.
Ia mengobati setiap pasiennya secara gratis hingga namanya kian terdengar hingga ke telinga penguasa Samaniyah, Nuh II.
Nuh II memanggil Ibnu Sina untuk menyembuhkan penyakitnya.
Sebagai imbalannya, Ibnu Sina diizinkan mempelajari buku-buku yang ada di perpustakaan Dinasti Samaniyah.
Kehebatan Ibnu Sina semakin mendunia hingga ia mendapat julukan sebagai Bapak Kedokteran Modern dan dikenal dengan nama Avicenna di negara-negara Barat.
Penemuan Medis Ibnu Sina
Ibnu Sina menemukan pengobatan dengan menyuntikkan obat ke bawah kulit.
Ia juga yang berperan dalam menemukan berbagai parasit penyebab penyakit seperti cacing lingkat dan cacing filaria yang menyebabkan elephantiasis.
Ibnu Sina juga membagikan cara pengobatan kerongkongan yang tercekik dengan sebuah pipa udara yang terbuat dari emas dan perak.
Pipa-pipa tersebut dimasukkan ke dalam mulut untuk membuka pernapasan. Metode tersebut masih digunakan hingga saat ini.
Selain penyakit fisik, Ibnu Sina juga mempelajari penyakit kejiwaan.
Apa Saja Karya Ibnu Sina?
Ibnu Sina menghasilkan berbagai karya selama hidupnya. Salah satunya adalah Al-Qanun atau The Canon of Medicine.
Buku itu memuat ilmu-ilmu kedokteran umum dan menjadi buku pedoman bagi universitas-universitas di Eropa hingga akhir abad ke-17 M.
Dalam buku tersebut, juga dijelaskan berbagai penyakit dan obat-obatan sederhana yang masih digunakan dalam dunia medis hingga sekarang.
Berikut adalah beberapa daftar karya ibnu sina:
- Al-Qanun fi al-Tibb (The Canon of Medicine)
- Ash-Shifa (The Book of Healing)
- Al-Najat
- Fi Aqsami al-Ulumi al-Aqliyyah
- Lisanu al-Arab
- Al-Isharat wa al-Tanbihat
- Al-Insyaf
- Al-Adwiyah al-Qalbiyyah
.
.
Dapatkan Informasi Terupdate dan Paling Menarik Seputar Mozaik Islam di Laman Google News Inilah.com.