Taruna Ikrar mendapat tugas baru dari Presiden Joko Widodo sebagai Kepala Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM).
Taruna Ikrar yang lahir 15 April 1969, menggantikan Plt. Kepala BPOM Lucia Rizka Andalusia, dan pejabat definitif Kepala BPOM sebelumnya Penny K. Lukito.
Pelantikan itu berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 115/PPA Tahun 2024 tentang Pengangkatan Pejabat Pimpinan Tinggi Utama di lingkungan BPOM.
Taruna Ikrar dilantik bersama dengan kepala lembaga lainnya, yakni Dadan Hindayana sebagai Kepala Badan Gizi Nasional dan Hasan Nasbi sebagai Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan.
Pada Senin, 19 Agustus 2024, Presiden Joko Widodo juga melantik sejumlah menteri dan wakil menteri, yakni Supratman Andi Agtas sebagai Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham), Bahlil Lahadalia yang dilantik sebagai Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral dan Rosan Roeslani sebagai Menteri Investasi/Kepala BKPM, serta Angga Raka Prabowo sebagai Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika (Wamenkominfo).
Latar Belajar Taruna Ikrar
Adapun Taruna Ikrar merupakan dokter dan seorang ilmuwan dalam bidang farmasi, jantung, dan syaraf. Ia pernah menjabat sebagai spesialis laboratorium di departemen anatomi dan neurobiologi di Universitas California di Irvine.
Ikrar merupakan salah satu pemegang paten metode pemetaan otak manusia sejak tahun 2009.
Dia pernah menjabat sebagai Wakil Ketua PB Ikatan Dokter Indonesia periode 2000-2003.
Taruna Ikrar dilahirkan di daerah pesisir pantai di Kota Makassar dari orang tua yang berprofesi sebagai guru.
Ia adalah anak ke-5 dari 10 bersaudara. Sejak dari kecil ia sudah bercita-cita menjadi dokter. Setamat dari SMA, ia mendaftar di Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin, Makassar.
Setelah menempuh pendidikan di Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin, Makassar, ia melanjutkan pendidikan Master Farmakologi (M. Pharm) di Universitas Indonesia.
Ia mendapat beasiswa dari pemerintahan Jepang (Mombukagakusho) untuk meneruskan pendidikan Ph.D. dengan spesialisasi penyakit jantung di Universitas Niigata, Jepang.
Selanjutnya pada tahun 2008, ia kembali melanjutkan program post-doctoralnya di bidang neurosains di School of Medicine, University of California, Amerika Serikat.