Ketua Badan Pemenangan Pemilihan Presiden (Bapilpres) DPP Pro Jokowi (Projo) Panel Barus membantah adanya intervensi dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam gerakan para relawan dan tim pemenangan menggaungkan Prabowo-Gibran menang satu putaran.
Diketahui, hampir seluruh anggota Tim Kampanye Nasional (TKN) maupun pendukung capres-cawapres nomor urut dua itu menyuarakan bahwa Prabowo-Gibran bakal menang dalam satu putaran
“Enggak, enggak ada kaitannya (dengan Jokowi),” ujar Panel singkat di DPP Projo, Kalibata, Jakarta Selatan, Jumat (5/1/2024).
Panel menjelaskan semangat memenangkan satu putaran ini didasari dari hasil berbagai lembaga survei yang ada. Tidak hanya itu, dia melihat jika pasangan Prabowo-Gibran diterima seluruh masyarakat Indonesia.
“Tapi terus terang, kami juga punya alat ukur sendiri. Projo turut turun ke basis, kita leaf in di beberapa provinsi-provinsi padat suara. Seperti pulau Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB),” tuturnya.
Selain itu, Panel juga menerangkan bahwa Projo telah membentuk 50 ribu posko rakyat Projo di daerah. Dari posko tersebut, kata dia, pihaknya akan meminta analisis, informasi serta mensosialisasikan Prabowo-Gibran agar menang dalam satu putaran
“Nah dari pengamatan itu lah dan dari mesin yang kita punya di bawah, dari infrastruktur organisasi, dan yang terakhir kita masih punya waktu 40 hari,” jelas Panel.
Diketahui, Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran tak gentar dengan wacana bersatunya kubu Anies-Muhaimin (AMIN) dengan Ganjar-Mahfud bersatu. Sebab diyakini Pilpres 2024 akan berlangsung satu putaran, tidak dua putaran sebagaimana diharapkan pasangan nomor urut 1 dan 3.
Juru bicara TKN Prabowo-Gibran Hasan Nasbi persilakan jika dua kubu lawan ingin bersatu, namun ia memandang rekonsiliasi dan perpindahan pendukung pasangan calon tidak akan berjalan dengan mudah.
Ia menjelaskan perpindahan suara pemilih dalam pemilu tidak sama seperti memindahkan uang dari satu pihak ke pihak lain. Suara pemilih dalam pemilu, kata dia, adalah suara rakyat yang memiliki penilaian serta pemikirannya sendiri dalam menentukan jagoan yang akan dipilih.
“Saya punya satu juta pemilih, lalu saya transfer ke kamu, ya enggak bisa begitu. Data menunjukkan kalau pun dua putaran, pemilih ini tidak bisa ditransfer kaya transfer uang,” kata dia dalam diskusi bertajuk “Ngobrol bareng Pilpres sekali putaran”, di Jakarta, Kamis (4/1/2024).
Leave a Reply
Lihat Komentar