Tersendatnya pembangunan megaproyek Ibu Kota Nusantara, Kalimantan Timur (Kaltim), Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tunjuk bobolnya data Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2, Surabaya, Jawa Timur. Kenapa baru sekarang?
Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Konstruksi Kementerian PUPR Abdul Muis mengatakan, setidaknya sebanyak 10% konstruksi proyek terpengaruh atas kejadian serangan ransomware tersebut. Hal ini termasuk proyek-proyek strategis nasional (PSN) dan IKN.
“Ada (PSN yang kena), yang IKN juga ada. Sehingga, karena ada proses kendala di PDN makanya tadinya kita menggunakan sistem informasi pendukung tadi. Terpaksa, kita ubah ke manual,” kata Muis di Kantor Kementerian PUPR, Jakarta Selatan, Selasa (23/7/2024).
Muis mengatakan, bobolnya data di PDNS 2 oleh ramsomwares pada 20 Juni 2024, melahirkan dampak yang signifikan. Cukup menghambat aktivitas konstruksi. Karena terkait proses sertifikasi tenaga kerja, konstruksi, hingga proses pengadaan atau tender.
“Walau, Alhamdulillah mungkin sisa yang terpengaruh itu enggak sampai 10 persen. Karena pekerjaan kita sudah 90 persen kita selesaikan di 2024 ini,” ujarnya.
Langkah manual pun dipilih, kata Muis, tidak terlalu berdampak pada proses konstruksi yang telah berjalan. Kalau tidak, bisa-bisa proyek yang terimbas seperti IKN mengalami keterlambatan penyelesaian.
“Kita harus bergerak cepat. Kalau kita nggak segera mengambil keputusan cepat untuk kembali ke manual, maka waktu akan hilang, habis. Itu akan menjadikan pembangunan infrastruktur di IKN berjalan mundur,” tutur dia.
Dia menilai, langkah ini sudah dirasa tepat, mengingat kalau semakin dibiarkan dampaknya bisa semakin besar. Walaupun memang konsekuensinya bila kembali ke manual akan ada ekstra tenaga hingga ekstra waktu yang dibutuhkan.
Selaras dengan kondisi ini, Sekretaris Direktorat Jenderal Bina Konstruksi Kementerian PUPR Dewi Chomistriana mengatakan, pihaknya mengajak para pelaku usaha yang bergerak di bidang cyber security dan pengelolaan data untuk ikut serta dalam acara Konstruksi Indonesia (KI) 2024.
“Saya kira itu nantinya teknologi-teknologi tersebut akan sangat dibutuhkan di masa mendatang. Mari bapak/ibu kalau ada yang berbisnis pada area itu kita akan sangat mengundang supaya bisa memperkaya nanti substansi rangkaian KI 2024,” kata Dewi, dalam paparannya.
“Sebagaimana kita ketahui baru-baru saja kita mengalami hack PDNS 2. Ini sangat berimbas kepada dunia jasa konstruksi. Jadi kita telah begitu banyak kehilangan data terkait kegiatan konstruksi akibat dari adanya hackers tersebut,” imbuhnya.
Sebagai tambahan informasi, setidaknya 210 kementerian dan lembaga pemerintah terkena dampak serangan siber ransomware di Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) pada Juni lalu. Adapun serangan siber ini disebut-sebut dilakukan oleh pelaku yang mengatasnamakan sebagai brain chiper.