Market

Proyek Kereta China Banyak Masalah Minta Duit Lagi Rp4,1 Triliun, Pengamat: DPR Wajib Tolak

Jumat, 17 Jun 2022 – 19:49 WIB

Proyek Kereta China Banyak Masalah Minta Duit Rp4,1T, DPR Wajib Tolak

Girder proyek kereta China merintangi Jembatan Antelope Kota Bekasi, Jawa Barat, (Disway)

Belum setahun, Proyek Kereta Cepat China yang digarap PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) diguyur Rp4,3 triliun (November 2021), kini minta lagi Rp4,1 triliun. Proyek tak jelas kapan rampung dan banyak masalah saat pengerjaan.

Direktur Eksekutif Center for Budget Analysis (CBA), Uchok Sky Khadafi mendesak DPR menolak usulan tersebut. Alasannya, tantangan ekonomi Indonesia ke depan ada dua yakni kenaikan harga pangan dan energi.

“Sebaiknya tunda infrastruktur termasuk proyek kereta cepat China. Perencaan proyek ini tidak jelas, alhasil banyak masalah dalam pelaksanaannya. Proyek ini merongrong APBN terus. Belum tentu lima tahun balik modal, jadi ya buat apa. Mending untuk memperkuat daya beli masyarakat,” terangnya kepada Inilah.com, Jakarta, Jumat (17/6/2022).

Menurut aktivis 98 ini, bolanya saat ini berada di DPR. Apabila usulan tersebut disetujui, jelas tidak selaras dengan penderitaan rakyat saat ini. “Duit Rp4,1 triliun akan lebih berarti jika dialokasikan untuk bantalan sosial. Saat ini, harga-harga pangan sudah pada naik. Sekali lagi, prioritasnya bukan infrastruktur tetapi bagaimana meringankan beban rakyat,” ungkap pakar keuangan ini. .

Usulan dana Rp 4,1 triliun untuk proyek kereta cepat China rute Jakarta-Bandung ini, diusulkan PT Kereta Api Indonesia (Persero) kepada Komisi VI DPR. “Komisi VI DPR menerima dan memahami penjelasan dari Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero) untuk selanjutnya akan mendalami usulan penyertaan modal negara(PMN) tunai untuk tahun anggaran 2022, sebesar Rp4,1 triliun,” ujar Wakil Ketua Komisi VI DPR, Sarmuji, Jakarta, Jumat (17/6/2022).

Tambahan PMN ini, menurut politisi Partai Golkar ini, bakal diselipkan dalam APBN 2022. Dengan surat terpisah, setelah adanya keputusan dari Komite Kereta Cepat sebagaimana Perpres No 93 Tahun 2021.

Ia lantas menyarankan Dirut KAI berkoordinasi dengan berbagai pihak seperti Kementerian Keuangan, Kementerian BUMN, dan DPR dalam hal ini Komisi VI DPR RI dan Badan Anggaran (Banggar) DPR. “Nanti, harus dikoordinasikan dengan berbagai pihak,” tegas Sarmuji.

Berkaitan dengan bagian dari proyek Kereta KCJB yang melintang di atas Jembatan Antelope Kota Bekasi, Jawa Barat, dipastikan dapat berlanjut dengan pengawasan penuh dari kontraktor pelaksana kegiatan.

“Pada prinsipnya warga menyepakati sistem pengaturan lalu lintas dengan tetap memanfaatkan Jembatan Antelope eksisting dan proses pembangunan proyek KCJB dapat berlanjut,” kata Corporate Secretary PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Rahadian Ratry melalui keterangan resmi, Selasa (14/6/2022).

Demi keamanan pengguna jalan, pihaknya memasang portal pembatas ketinggian di dua sisi serta lampu penerangan. “Kami juga melakukan penjagaan 24 jam dalam tiga sif untuk memastikan warga aman ketika melintas,” katanya.

Pihaknya juga melakukan pemasangan media informasi sebagai pemberitahuan bahwa Jembatan Antelope Bekasi hanya dapat dilintasi secara terbatas. Pihak KCIC juga memastikan girder yang berada di lokasi tersebut adalah girder yang sudah terpasang dan bukan jatuh seperti yang ramai diperbincangkan di media sosial.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button