News

Proyek Stasiun Baru di Tanah Abang Ditargetkan Kelar Akhir 2023

Pemerintah bakal membangun stasiun kereta rel listrik (KRL) baru di Tanah Abang, Jakarta Pusat. Pembangunan stasiun ini ditargetkan tuntas akhir tahun 2023

“Untuk waktu pengerjaan saya enggak bisa menjawab. Tapi target yang diperintah bapak Presiden di akhir tahun 2023 harus sudah jadi,” kata Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono kepada awak media di Cakung, Jakarta Timur, Senin (26/12/2022).

Heru menjelaskan, terdapat kemungkinan pembangunan stasiun baru KRL mulai berlangsung pada awal 2023. Namun, dia kembali menegaskan, belum bisa memastikannya.

“Bisa juga sekarang dikerjakan, bisa juga Januari, dan seterusnya,” lanjut Heru.

Lebih jauh, Heru membeberkan, lahan yang akan dipakai untuk mendirikan stasiun tersebut sekitar 2,4 hektar.

“Jadi saat ini arus penumpang yang menggunakan kereta sebanyak kurang lebih 100 ribu orang, dan akan bertambah terus dengan adanya commuter dan pertambahan kegiatan bisnis di DKI,” ucap dia.

Dengan adanya pertambahan kegiatan bisnis di DKI, maka, pertumbuhan penumpang yang menggunakan kereta atau commuter line ke Tanah Abang akan terus bertambah.

Oleh karena itu, perlu ada penambahan fasilitas. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bersama Kementerian Perhubungan dan Kementerian PUPR akan membangun depo seluas 9 ribu meter persegi.

“Dari situ, maka akan dapat menampung penumpang kurang lebih 300 ribu per hari,” tegas Heru.

Penambahan Jalur Kereta

Mantan Wali Kota Jakarta Utara ini juga memastikan akan ada penambahan jalur kereta dari yang sebelumnya empat jalur menjadi enam jalur.

“Dengan adanya penambahan jalur itu bisa menambah dan mengantisipasi kepadatan penumpang pada tahun-tahun berikutnya yang jumlahnya mencapai ratusan ribu. Nah, ini untuk tahap pertama,” tukas dia.

Selain itu, Heru menambahkan, di Stasiun Tanah Abang akan ada kawasan Transit Oriented Development (TOD). Kawasan ini dinilai sebagai konsep pengembangan ataupun pembangunan kota dengan memaksimalkan penggunaan lahan yang terintegrasi. Selain itu mempromosikan penggunaan angkutan umum maupun gaya hidup sehat, seperti berjalan kaki dan bersepeda.

Adapun saat disinggung soal anggaran, Heru menyebut pembangunan stasiun bersumber dari Kementerian PUPR dan Kemenhub.

“Kalau (anggaran dari) DKI misalnya jalan sekitar di sana perlu penambahan atau pelebaran, lalu perlu ada pembukaan, ada beberapa yang kita harus buka, u turn, membangun JPO, merapikan taman. Lantas ada sebagian lahan yang milik dinas teknis ya, untuk keluar-masuknya penumpang, itu kita siapkan juga (anggarannya),” ujar Heru menambahkan.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button