Market

Bidik Penghasilan Tambahan, Perhutani Rambah Bisnis Biomassa

Jalankan inisiatif strategis Kementerian BUMN, Perum Perhutani mendorong produksi biomassa. Dukung bisnis energi terbarukan.

Pada Selasa (21/12/2021), Perum Perhutani menggelar kick off produksi biomassa di Industri Kayu Brumbung Perhutani, Semarang, Jawa Tengah.Pengukuhan Perum Perhutani telah merambah bisnis energi terbarukan.

Acara tersebut juga dilaksanakan secara virtual. Dihadiri Direktur Komersial Perum Perhutani, Ahmad Ibrahim; Kepala Divisi Komersial Hasil Hutan Kayu dan Biomassa Perum Perhutani, Eka Wahyu Sukartiko.

Dikutip dari Antara, Jumat (24/12/2021), seluruh GM Kayu Perhutani Divisi Regional (Divre) Jawa Tengah, GM Kayu Perhutani Divre Jawa Timur, Segenap Kepala Departemen, Pelaksana Tugas (Plt), dan GM Industri Kayu Biomassa Perhutani, segenap Kepala Pabrik Biomassa Perhutani, Konsultan Perhutani untuk Pembangunan Industri Biomassa Dede Hermawan, Direktur utama PT Ideas Semesta Energi selaku konsultan Biomassa Perum Perhutani, serta tamu undangan ikut meramaikan acaranya.

Ahmad Ibrahim menyampaikan, kick off produksi biomassa merupakan salah satu agenda yang dilaksanakan Perhutani, sebagai inisiatif strategis yang dicanangkan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pada 2021. “Biomassa diharapkan dapat menjawab dalam permasalahan isu lingkungan seperti global warming dan ketersediaan sumber energi,” papar Ibrahim.

Sebagai salah satu sumber energi terbarukan, kata dia, biomassa memiliki potensi yang sangat besar dengan total penyediaan sebesar 60 juta ton setara dengan 50 GW listrik. Kesuksesan pengembangan biomassa di Indonesia bergantung pada pengembangan produk biomassa skala industri yang dikombinasikan dengan inovasi teknologi dan dilakukan dalam kerangka Standar Industri Nasional.

“Perhutani sangat mendukung program pemerintah dalam mencapai target bauran energi nasional sebesar 23 persen pada tahun 2025 dan target penurunan emisi sebesar 29 persen pada 2030 sesuai Paris Agreement. Untuk itu saya sampaikan kepada rekan-rekan sekalian bahwa Biomassa itu penting dan harus dijalankan dengan serius,” terang Ibrahim.

Ibrahim menambahkan, Perum Perhutani telah melaksanakan kegiatan penanaman tanaman Biomass diantaranya jenis gamal (Glereside) dan Kaliandra di beberapa Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) di Jawa Tengah, Jawa Timur dan Jawa Barat sebagai sumber bahan baku industri Biomass. Untuk rencana hilirisasi Perhutani akan membuat produk akhir berupa Wood Chips dan Wood Pellet, yang rencana investasi pabrik pembangunannya di mulai 2022.

Sementara, Eka Wahyu Sukartiko menyampaikan harapan bahwa dengan dimulainya produksi biomassa di industri kayu Brumbung tersebut dapat meningkatkan pendapatan Perhutani di sektor usaha baru dengan memanfaatkan lahan kosong untuk tanaman biomassa.

“Tentunya kami juga mengharapkan dukungan pemerintah dan stakeholder lainnya untuk dapat bekerja sama agar produk biomassa Perhutani dapat sustainable dan lestari,” jelasnya.

Acara dilanjutkan dengan prosesi pemotongan tumpeng oleh Direktur Komersial Perum Perhutani sebagai rasa syukur akan diresmikannya produksi biomassa di industri kayu Brumbung. Serta pemotongan pita sebagai tanda dimulainya proses produksi wood chips dan Wood Pellet. Sebelum acara usai dilakukan demonstrasi proses pembuatan wood chips.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Iwan Purwantono

Mati dengan kenangan, bukan mimpi
Back to top button