Ketua DPR RI Puan Maharani berharap tunjangan pengganti fasilitas rumah dinas atau jabatan yang akan diberikan kepada para anggota DPR nantinya akan efektif.
“Insya Allah efektif, karena memang kami berharap itu bisa bermanfaat bagi para anggota DPR,” ucap Puan saat ditemui di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Senin (7/10/2024).
Terkait para anggota DPR yang sudah memiliki rumah di wilayah Jakarta, Puan menyatakan mereka tetap memiliki hak tersebut.
“Ya kan sebagai anggota (DPR) mempunyai juga hak dan kewajiban untuk nantinya memfasilitasi jika kemudian ada konstituen atau kemudian ada orang dari dapil datang dan lain-lain sebagainya,” terangnya.
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal DPR Indra Iskandar mengatakan pimpinan dan anggota DPR tidak mendapatkan tunjangan perumahan atau rumah dinas sebagaimana yang diberikan kepada anggota DPR 2024-2029.
“Untuk pimpinan DPR berdasarkan surat Kemenkeu (Kementerian Keuangan) ke kami itu tidak lagi mendapat tunjangan,” kata Indra di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat pekan lalu.
Tunjangan perumahan atau rumah dinas diberikan kepada anggota DPR periode 2024-2029 sebagai ganti tidak lagi diberikannya fasilitas rumah jabatan anggota.
“Rumah dinas (pimpinan DPR) sudah ada,” kata Indra.
Sebagai informasi, sejak Kamis (3/10/2024), beredar Surat Sekretariat Jenderal DPR RI Nomor B/733/RT.01/09/2024 perihal penyerahan kembali rumah jabatan anggota.
Surat yang ditandatangani tanggal 25 September 2024 itu memerintahkan anggota DPR yang terpilih maupun yang tidak untuk meninggalkan rumah dinasnya masing-masing.
Adapun saat mengecek kondisi rumah jabatan anggota DPR di kawasan Kalibata, Jakarta Selatan, Senin (7/10/2024), Indra menyebutkan rumah jabatan tersebut kondisinya sudah tidak layak huni. Hal ini disebabkan banyak rumah jabatan anggota yang mengalami kerusakan ringan hingga sedang.
“Ada dua sampai tiga lokasi perumahan anggota DPR yang sudah dikosongkan dan kondisinya rata-rata semacam itu (kurang layak),” ujar Indra.
Menurutnya, kondisi rumah jabatan anggota yang tak layak ini sudah dapat terlihat dari bagian depan khususnya atap.
“Problem yang tadi teman-teman semua lihat berkaitan dengan bocoran akibat atap. Kemudian juga banyak rembesan, kerusakan akibat plumbing pemipaan yang sudah cukup tua, memang bangunan di sini dibangun tahun 80-an,” tutur Indra.