News

Puji Kepemimpinan Jokowi, Prabowo: Saya Bukan Menjilat-jilat

Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto mengakui jika ada sebagian kadernya yang menolak sikap dan keputusannya untuk bergabung dengan Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Namun Prabowo memastikan keputusannya bergabung dengan Presiden Jokowi adalah untuk kepentingan bangsa.

“Bahwa kita telah pernah rival dengan Pak Joko Widodo, tetapi di ujungnya demi kepentingan besar, tanah air yang kita cintai, beliau berjiwa besar mengajak saya dan saya tidak ragu-ragu menerima ajakan itu. Walaupun mungkin ada (kader) di ruangan ini yang kurang mendukung saya pada saat itu. Benar? Benar tidak?,” tegas Prabowo di Kantor DPP Partai Gerindra, Jakarta Selatan, Senin (6/2/2023).

Prabowo mengaku tidak akan mempermasalahkan soal sikap kadernya yang masih menolak keputusannya untuk bergabung dengan Presiden Jokowi. Namun yang pasti seluruh kader harus tegak lurus dengan sikap politik partai yang saat ini merupakan bagian dari pemerintah.

Dia menjelaskan sosok Presiden Jokowi merupakan pemimpin yang memiliki cita-cita besar. Bahkan Jokowi adalah seorang pekerja keras dan selalu bertanggungjawab dalam menjalankan tugasnya.

“Saya menjadi saksi melihat betapa beliau bekerja keras untuk cita-cita yang sama dengan kita. Karena itu, saya mendukung beliau dan membela beliau sampai berhasil. Saya yakin pemerintah beliau akan berhasil dan sudah memberi bukti, daripada efektivitas pemerintah tersebut,” lanjutnya.

Salah satu contoh wujud kerja nyata dari Jokowi adalah saat dirinya membuat kebijakan pada masa Pandemi COVID-19. Saat itu, Jokowi berani mengambil keputusan strategis dan tepat saat masa pandemi.

“Beliau (Jokowi) melihat kalau lockdown bagaimana rakyat kita yang paling miskin, rakyat yang makan dengan upah harian? Indonesia tidak mampu untuk lockdown, beliau ambil risiko itu,” jelasnya.

Menurut Prabowo, dari kasus tersebut sudah bisa terlihat jika sosok Jokowi memang memiliki jiwa kepemimpinan yang kuat. Hal itu juga mendapatkan pengakuan dari berbagai pihak soal penanganan pemerintah pada masa pandemi kemarin.

“Itu leadership, itu kepemimpinan yang hebat, saya harus akui. Saya jenderal ikut bertempur dalam aksi pertempuran, saya saksi, lihat pemimpin yang bisa ambil keputusan dan pemimpin yang tidak ambil keputusan,” tandas Prabowo.

Meski begitu, pujian yang dia sampaikan itu bukan hanya sebagai sikap untuk menyenangkan Presiden Jokowi. Sebab sebagai seorang prajurit Prabowo harus mengakui seorang pemimpin yang memang berhasil dalam kepemimpinannya.

“Beliau adalah pemimpin yang bisa ambil keputusan dan keputusannya berani. Kadang-kadang melawan tekanan dari mana-mana. Ini harus kita akui, bukan saya menjilat-jilat. Kalau pemimpin kita benar, kita harus akui,” pungkasnya.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button