Punya Kinerja Moncer, Bank BJB Tunjuk Bossman Mardigu dan Helmy Yahya Masuk Jajaran Komisaris


Gubernur Jawa Barat (Jabar), Dedi Mulyadi selaku pemegang saham pengendali, menunjuk Wowiek Prasantyo yang akrab disapa Bossman Mardigu dan mantan presenter Helmy Yahya, masuk jajaran komisaris.  

Penunjukan ini disepakati dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) bank bjb yang digelar di Menara Bank BJB, Bandung, Rabu (16/4/2025). Acara ini memuat 7 agenda, salah satunya perombakan direksi dan komisaris.

“Perubahan ini mencakup pengangkatan dan pemberhentian anggota direksi dan dewan komisaris. Beberapa jabatan baru akan berlaku efektif setelah mendapat persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) atas hasil penilaian kemampuan dan kepatutan (fit and proper test),” dikutip dari situs bank bjb.

Selain Bossman Mardigu sebagai komisaris utama (komut) dan Helmy Yahya sebagai komisaris independen, RUPST bank bjb mengukuhkan Yusuf Saadudin sebagai direktur utama. Yusuf bukan sosok baru di bank bjb yang meniti karier sejak 2019. Jabatan terakhir adalah Direktur Konsumer dan Ritel bank bjb periode 2024-2025.

Kang Deni Mulyadi (KDM) yang memimpin RUPST juga menunjuk Sekdaprov Jabar, Herman Suryatman sebagai komisaris independen bersama Helmy Yahya. “Untuk jajaran komisaris kami juga berdasarkan aspek-aspek yang bersifat profesionalisme, tidak ada satupun aspek yang bersifat politik,” tegas KDM.

Keputusan RUPST bank bjb memutuskan adanya pengurangan jumlah direksi dan komisaris. “Sebagai pemegang saham terbesar 36 persen kami mengedepankan profesionalisme. Komposisi yang diusulkan dan disepakati oleh para pemegang saham berdasarkan profesionalitas,” lanut KDM.

Sepanjang 2024, bank bjb menunjukkan kinerja yang cukup moncer. Laba konsolidasi yang diatribusikan kepada pemilik mencapai Rp1,36 triliun. Emiten bersandi BJBR ini, mencetak pendapatan bunga sebesar Rp15,87 triliun atau naik 11,36 persen secara tahunan.

Kontribusi bank bjb dalam menopang pertumbuhan ekonomi, cukup oke. Ditunjukkan dengan kredit yang disalurkan mencapai Rp146,40 triliun, atau tumbuh 17,05 persen dibandingkan 2023.

Pertumbuhan kredit ini membuat total aset bank bjb meroket 16,81 persen secara tahunan, menjadi Rp219,96 triliun pada 2024. Sementara dana pihak ketiga (DPK) yang dihimpun bank bjb tak kalah menterengnya, yakni Rp153,85 triliun. Angka ini tumbuh 12,75 persen dibandingkan 2023.

Adapun rincian pertumbuhan DPK berasal dari giro sebesar Rp22,44 triliun, tabungan sebesar Rp40,955 triliun, dan deposito Rp90,45 triliun. Pos tabungan dan deposito masing-masing tumbuh 21,72 persen dan 12,98 persen secara tahunan.

Berikut susunan Dewan Komisaris dan Direksi bank bjb:
Dewan Komisaris
1. Komisaris Utama Independen: Wowiek Prasantyo*
2. Komisaris: Herman Suryatman*
3. Komisaris: Rudie Kusmayadi
4. Komisaris: Tomsi Tohir
5. Komisaris Independen: Helmy Yahya*
6. Komisaris Independen: Novian Herodwijanto*

Dewan Direksi
1. Direktur Utama: Yusuf Saadudin*
2. Direktur Kepatuhan: Joko Hartono Kalisman*
3. Direktur Korporasi dan UMKM: Mulyana*
4. Direktur Konsumer dan Ritel: Nunung Suhartini*
5. Direktur Operasional dan Teknologi Informasi: Ayi Subarna*
6. Direktur Keuangan: Hana Dartiwan

*Berlaku efektif setelah mendapatkan persetujuan OJK atas penilaian fit and proper test.