Peneliti Senior Trust Indonesia Research and Consulting, Ahmad Fadhli menilai mantan Panglima Gerakan Aceh Merdeka (GAM), Muzakir Manaf memiliki peluang besar untuk menang pada Pilgub Aceh 2024.
Terlebih, kata Fadhli, niat Muzakir Manaf untuk maju sebagai Gubernur Aceh sudah diketahui oleh Prabowo Subianto sejak dulu.
“Jadi, dukungan Partai Gerindra terhadap pencalonan Muzakir Manaf sebenarnya tidak terlalu mengejutkan. Apalagi secara politik, Muzakir punya modal yang luar biasa,” ucap Fadhli kepada Inilah.com saat dihubungi di Jakarta, dikutip Jumat (26/7/2024).
Muzakir Manaf merupakan Ketua Umum Partai Aceh, yang berhasil memperoleh kursi terbanyak di DPR Provinsi Aceh. Secara historis, Muzakir Manaf merupakan salah seorang mantan petinggi GAM yang populer.
“Setidaknya dengan kursi Partai Aceh, secara struktural, Muzakir Manaf sudah memiliki modal dukungan sebanyak 683.768 suara pemilih, yang ekuivalen dengan 20 kursi yang berhasil diraih Partai Aceh di DPR provinsi,” jelas Fadhli.
Karena itu, Fadhli menekankan, bila bicara peluang kemenangan, tentu potensi Muzakir Manaf yang juga mantan Wakil Gubernur Aceh sangat besar.
Ia menambahkan, jika ditambah dengan perolehan suara Gerindra yang berhasil memperoleh 19.069 suara di Aceh, dan dukungan politik Prabowo Subianto yang merupakan Presiden terpilih 2024, maka tentu Muzakir Manaf akan menjadi Cagub Aceh yang sementara ini paling kuat.
Terkait siapa yang menjadi pendamping Muzakir Manaf, lanjut dia, Gerindra sebenarnya sudah mengusung empat nama, yaitu Fadhullah, Safaruddin, Sastra Winara, dan Prof Marniati.
“Peluang terbesar ada Fadhullah yang merupakan Ketua DPD Gerindra Aceh dan pernah menjadi Anggota DPR-RI untuk dua periode,” ungkap dia.
Namun Fadhli menilai, peluang Gerindra untuk mengusung kadernya sebagai cawagub, sungguh harus menghadapi realitas politik figur lain yang lebih potensial, dan berasal dari partai yang memiliki kursi banyak di Aceh.
Misalnya figur dari Partai Golkar, PKB, dan NasDem yang merupakan ketiga partai yang memperoleh suara terbesar di bawah Partai Aceh.
“Hemat kami, kompromi politik secara rasional akan dilakukan Muzakir Manaf, juga Gerindra dengan mengakomodasi perwakilan cawagub dari ketiga partai politik tersebut,” terangnya.