News

Punya Pengalaman Telusuri Hacker, Polri Harus Mampu Ungkap dan Tangkap Bjorka

Selasa, 13 Sep 2022 – 19:24 WIB

Jebolnya data negara yang disebut-sebut dilakukan oleh peretas (hacker) Bjorka tidak bisa dianggap enteng. Hal ini menunjukkan rapuhnya proteksi kemanan data negara terlepas valid atau tidaknya data yang berhasil diretas. Polri yang memiliki pengalaman mengungkap perkara siber harus mampu mengungkap dan menangkap Bjorka.

Ketua Lembaga Riset Keamanan Siber Communication and Information System Security Research Center (CISSReC), Pratama Persadha, menilai pengungkapan kasus peretasan sudah bukan menjadi kasus baru bagi aparatur kita. Artinya, kepolisian memiliki kemampuan dalam memburu hacker sehingga bukan tidak mungkin untuk menangkap sosok dibalik hacker Bjorka yang saat ini aksinya kian merajalela.

“Aparat punya pengalaman menangkap peretas tiket.com yang mengambil keuntungan lebih dari Rp2 miliar. Lalu juga pernah menangkap peretas website KPU. Yang paling terkenal adalah menangkap para admin dari akun anonim @triomacan2000. Artinya kemampuan ini dimiliki oleh aparat kepolisian,” jelas Pratama kepada Inilah.com pada Selasa, (13/9/2022).

Namun, Pratama juga menyebutkan bahwa tentunya hal ini tergantung pada seberapa hebat kemampuan Bjorka dalam menyembunyikan identitasnya. “Namun ini juga tergantung seberapa hebat Bjorka, entah dia sendirian maupun timnya dalam menyembunyikan identitas serta lokasinya,” sambung Pratama.

Berdasarkan informasi yang banyak beredar di sosial media, hacker Bjorka memperkenalkan diri sebagai akun anonim yang mengaku berasal dari luar negeri, tepatnya berlokasi di Warsawa, Polandia. Melihat hal ini, Pratama menyebutkan bahwa pemerintah bisa saja melakukan tracing melalui jejaring hacker.

“Bisa saja dilakukan tracing, namun jika Bjorka memang jago dan memakai tools untuk memalsukan posisinya maka tetap sulit dilakukan tracing, meski bukan hal yang tidak mungkin. Tracing tidak hanya secara teknis namun juga lewat tracing jejaring hacker, dicari informasi siapa Bjorka di komunitas internet dan hacker,” terang Pratama.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button