Punya Smelter Besar, Sumbawa Barat Menuju Lumbung Emas 2025


Analis Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia (AEPI), Salamuddin Daeng mengatakan, analisis yang menyebut tahun 2025 menjadi tonggak awal bagi Indonesia emas 2045, layak dipertimbangkan kebenarannya.

Mengapa? “Karena 2025 menjadi awal bagi beroperasinya smelter pengolahan emas ukuran raksasa di Indonesia. Salah satunya adalah smelter pengolahan emas di Kabupaten Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB),” paparnya, Jakarta, Sabtu (13/7/2024).

Sumbawa Barat, kata dia, jauh dari Jakarta. Adalah daerah terpencil. Sumbawa atau Samawa secara harfiah berarti langit, karena negeri ini ada di awan di ujung langit.

“Jokowi empat kali berkunjung ke Sumbawa, presiden terpilih Prabowo Subianto meresmikan 7 mata air dan mandi di sana. Air yang sejuk hingga ke dalam tulang. Negeri yang ada dalam hati kedua pemimpin ini,” kata dia.

Beroperasinya smelter pengolahan emas di Sumbawa Barat, menurut Salamuddin, bakal menjadi sejarah sukses pembangunan industri nasional. Selama ini, Indonesia hanya mengekspor bahan mentah dalam bentuk konsentrat tembaga.

“Bangsa Indonesia tidak tahu apa saja mineral yang diekspor dan berapa nilai sebenarnya dari mineral itu. Sekarang Indonesia akan tahu, karena industri pengolahannya ada di Indonesia,” ungkapnya.

Salamuddin bilang, smelter di Sumbawa Barat merupakan potret pembangunan di daerah terpencil, penyebaran pembangunan industri pengolahan di luar Pulau Jawa.

“Industri besar lengkap dengan seluruh pendukungnya, pembangkit listrik, jalan, pelabuhan dan lain sebagaimnya. Ini pengolahan emas berskala besar yang pertama di luar Jawa,” imbuhnya.

Pada 2025, kata dia, Freepot dan MIND Id akan menuntaskan pembangunan smelter Gresik di Jawa Timur, dan akan memproduksi puluhan ton emas.

“Sumbawa Barat akan menjadi lumbung emas, akan memproduksi 1 juta ons emas, atau 100 juta gram emas. Nilainya mencapai Rp140 triliun, menurut sumber terpercaya,” kata Salamuddin.

Selain itu juga akan memproduksi bahan ekspor turunan lainnya senilai US$1,4 miliar, atau setara Rp22 triliun. Inilah yang akan membuat Sumbawa Barat akan dengan telak menjadi kabupaten terpencil sebagai penyumbang terbesar bagi ekonomi Indonesia.