Market

Punya Tanggungan Global Bond Rp28,5 T, Pertamina Pikir-pikir Beli Minyak Rusia

PT Pertamina (Persero) harus menunda rencana borong minyak Rusia, lantaran punya tanggungan utang berbentuk global bond US$1,9 miliar, setara Rp28,5 triliun (kurs Rp15.000/US$).

Direktur Utama PT Pertamina Kilang Internasional (KPI), Taufik Adityawarman mengatakan, pembelian minyak mentah Rusia, masih terus dikaji. Lantaran, perusahaan punya utang berbentuk obligasi global (global bond). Nilainya US$1,9 miliar, atau setara Rp28,5 triliun (kurs Rp15.000 per dolar AS).

“Obligasi tersebut terbagi dua, 1 miliar dolar AS untuk tenor lima tahun dengan kupon (imbal hasil) 1,4 persen. Dan, senilai 900 juta dolar AS untuk tenor 10 tahun dengan kupon 2,3 persen,” papar Taufik dalam International Convention and Indonesian Upstream Oil and Gas 2022 (IOG 2022) di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Bali, Kamis (24/11/2022).

Dia mengakui, Pertamina masih tertarik untuk memborong minyak mentah atau crude oil dari Rusia dengan pertimbangan harganya murah. “Masih dalam penjajakan, dikaji. Karena ada political risk, economic risk, under risk company. Itu jadi pertimbangan. Tapi kita intens (penjajakan),” ujar Taufik.

Taufik mengatakan, pihaknya perlu memastikan minyak mentah Rusia bisa diolah di kilang Indonesia. “Kalau produknya (minyaknya) sudah pernah dipakai di kilang dan cocok, akan terlihat harganya berapa, sehingga muncul keekononomianya,” ujar dia.

Saat ini, produksi di kilang Pertamina secara total mencapai 1.050.000 barel minyak per hari dengan komposisi 65 persen dari domestik dan 35 persen dari impor. Untuk minyak impor, Pertamina mayoritas impor dari Timur Tengah.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button