News

Putin dan Islam Usai Bela Nabi Muhammad: Kritik Kebebasan Ekspresi Negara Barat

Kesekian kalinya Presiden Rusia Vladimir Putin membela Islam dan Nabi Muhammad. Terbaru pada pekan lalu, Putin mengkritik kebebasan ekspresi yang digaungkan negara barat.

Dalih kebebasan ekspresi itu digunakan negara barat dalam menyerang Islam secara terbuka maupun secara eksplisit. Karikatur Nabi Muhammad misalnya yang selalu menjadi bahan media Charlie Hebdo di Prancis.

“Penghinaan terhadap Nabi Muhammad adalah pelenggaran kebebasan beragama dan pelanggaran perasaan suci orang-orang yang memeluk Islam,” kata Putin, dkutip laman kantor berita Rusia, TASS.

Hal itu disampaikan mantan intelijen Rusia tersebut dalam konferensi pers tahunannya. Dia menegaskan aksi menghina Nabi Muhammad bukan bentuk kebebasan berekspresi.

Putin mengaku menghormati dan mengapresiasi kebebasan artistik. Namun kebebasan artistik itu tidak boleh melanggar kebebasan lain.

Putin pun mengungkapkan kondisi Rusia yang multi etnis. Islam yang berkembang pesat di Rusia dihormati oleh penduduk lainnya.

Namun, budaya menghormati perbedaan di Rusia, tak terjadi di negara lain terutama di barat.

Putin mengatakan, umat dan para pemimpin dunia Islam harus mengingatkan tentang hal tersebut kepada petinggi-petinggi negara non-Muslim. Ia menilai itu merupakan salah satu upaya untuk melawan Islamofobia.

Islamophobia Diciptakan Amerika untuk Bisnis Senjata

Bukan kali itu saja Putin membela Islam. Medio 2015-2017, Putin sudah menyatakan bahwa Rusia tidak pernah menganggap Islam sebagai musuh, apalagi sebagai teroris.

Menurutnya isu islamophobia sengaja diciptakan Amerika Serikat agar industri senjata negara Paman Sam itu tetap laris manis.

Hal itu disampaikan Putin dalam wawancara dengan sutradara kenamaan Oliver Stone pada 2015-2017 yang ditayangkan dalam seri dokumenter TV tahun 2017 berjudul The Putin Interviews.

Dalam suatu perbincangan, Oliver Stone bertanya, “Di Rusia banyak kaum muslim, bagaimana pemerintah mengawasi orang muslim di Rusia?”

“Mengapa orang muslim harus diawasi? Rakyat Rusia banyak yang muslim. Di Moskow saja ada 15 persen orang muslim. Tidak pernah ada masalah. Kami tidak pernah menganggap orang muslim masalah. Anggapan itu hanya politik Amerika Serikat dan sekutunya. Terorisme misalnya, kapan Islam mulai diidentikkan dengan terorisme? Setelah perang dingin berakhir,” jelas Putin.

Islam di-Uni Soviet-kan Saat Era Perang Dingin

Putin menggambarkan Islam saat ini sama seperti Uni Soviet pada masa Perang Dingin. Kala itu, Uni Soviet jadi korban propaganda dunia barat hampir di segala aspek kehidupan.

Putin menyebut Amerika Serikat butuh musuh baru agar industri senjatanya terus berjalan. Musuh baru itu setelah Uni Soviet bubar.

Usai Perang Dingin, Amerika tidak lagi mempunyai musuh. Putin bahkan mempertanyakan eksistensi NATO sampai hari ini.

“Untuk apa NATO dipertahankan bahkan diperluas? Bukankah Rusia tidak lagi menjadi musuh Amerika Serikat? Lalu siapa musuh NATO? Amerika Serikat selalu tidak konsisten dengan ucapannya. Berbuat sesuka hati. Itulah bahayanya adikuasa tunggal di dunia,” katanya.

ISIS Muncul Usai Invasi AS ke Irak

Amerika Serikat menyerang Irak dengan dalih senjata pmusnah massal. Setelah Irak porak poranda, dan Saddam Husein digulingkan, Amerika Serikat menciptakan propaganda baru yang bernama ISIS. Putin mengatakan, ISIS dibuat agar Timur Tengah terus dilanda konflik.

Kutip Ayat Al-Qur’an

Dalam sejumlah kesempatan, Putin juga kerap mengutip ayat-ayat Al-Qur’an. Diantaranya Pada Hari Persatuan Nasional Rusia 4 November 2020.

Ketika itu Putin membaca surat Asy-Syura ayat 23 dengan terjemahan berbahasa Rusia.

Ayat 23 surat Asy-Syura menjelaskan tentang perbuatan baik seseorang yang akan diganjar dengan balasan baik. Dalam  QS asy-Syura ayat 23 Allah SWT berfirman:

ذَٰلِكَ الَّذِي يُبَشِّرُ اللَّهُ عِبَادَهُ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ ۗ قُلْ لَا أَسْأَلُكُمْ عَلَيْهِ أَجْرًا إِلَّا الْمَوَدَّةَ فِي الْقُرْبَىٰ ۗ وَمَنْ يَقْتَرِفْ حَسَنَةً نَزِدْ لَهُ فِيهَا حُسْنًا ۚ إِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ شَكُورٌ

“Itulah (karunia) yang (dengan itu) Allah menggembirakan hamba-hamba-Nya yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh. Katakanlah: “Aku tidak meminta kepadamu sesuatu upahp pun atas seruanku kecuali kasih sayang dalam kekeluargaan”. Dan siapa yang mengerjakan kebaikan akan Kami tambahkan baginya kebaikan pada kebaikannya itu. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri.”

Putin juga mengutip Surah an-Nahl ayat 128;

إِنَّ اللَّهَ مَعَ الَّذِينَ اتَّقَوْا وَالَّذِينَ هُمْ مُحْسِنُونَ

“Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang bertakwa dan orang-orang yang berbuat kebaikan.”

Putin mengutip ayat-ayat itu untuk berbicara tentang persahabatan, perbuatan baik dan pahala bagi mereka yang berbuat baik.

Tahun 2019 saat menyampaikan pernyataan bersama Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan Presiden Iran Hassan Rouhani di Ankara, Putin juga mengutip Surat Al-Imran ayat 103. Ia menyerukan perdamaian di Yaman.

“Dan ingatlah nikmat Allah kepadamu ketika mau dahulu (masa jahiliyah) bermusuhan, lalu Allah mempersatukan hatimu, sehingga dengan karunia-Nya, kamu menjadi saudara,” kata Putin mengutip QS Al-Imran ayat 103.

Resmikan Masjid Agung Moskwa, Masjid Terbesar di Eropa

Tahun 2015, Putin meresmikan masjid terbesar di Eropa. Putin pun menyampaikan rasa bangga atas pembangunan masjid yang diberi nama Masjid Agung Moskow atau Moskovskiy Soborniy Mecet.

“Masjid ini merupakan salah satu masjid tertua di Moskow dan setelah direkonstruksi menjadi salah satu yang terbesar di Eropa dengan penampilan yang sangat modern dan menjadi kebanggaan bangsa Rusia yang multi etnis dan multi religi,” kata Putin saat pidato peresmian seperti disampaikan KBRI Moskow, Kamis (24/9/2015).

Dalam peresmian masjid itu turut hadir Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan Presiden Palestina Mahmoud Abbas.

“Islam sesuai hukum Rusia merupakan salah satu agama tradisional di Rusia. Setulusnya saya ucapkan selamat atas pembukaan Masjid Agung Moskow. Ini merupakan peristiwa penting bagi umat Muslim Rusia,” kata Putin.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button