Putin Saksikan Simulasi Serangan Rudal Nuklir Rusia

Rabu, 30 Oktober 2024 – 23:40 WIB

Rudal nuklir Yars diluncurkan saat uji coba dari Kosmodrom Plesetsk di wilayah Arkhangelsk Utara, Rusia, dalam gambar yang diambil dari video yang dirilis Selasa (29/10/2024). (Foto: Kementerian Pertahanan Rusia)

Berita Terkini, Eksklusif di WhatsApp Inilah.com

+ Gabung

Presiden Rusia Vladimir Putin menyaksikan secara langsung simulasi peluncuran serangan rudal nuklir Rusia dari tiga arah berbeda yakni dari darat, laut, dan udara, pada Selasa (29/10/2024).

Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan uji coba ini dilakukan dengan meluncurkan berbagai jenis rudal nuklir.

Rudal nuklir Yars diluncurkan dari darat berlokasi di Kosmodrom Plesetsk di Rusia barat laut ke arah Kamchatka, sebuah daerah yang berada di semenanjung di Timur Rusia.

Rudal nuklir Sineva dan Bulava ditembakkan dari laut, tepatnya dari kapal selam milik angkatan laut Rusia. Sementara itu, rudal jelajah diluncurkan dari udara, yakni dari pesawat pengebom strategis.

Menurut Putin, simulasi ini digelar dalam rangka meningkatkan kewaspadaan negaranya terhadap ancaman geopolitik.

Advertisement

“Mengingat ketegangan geopolitik dan munculnya ancaman serta risiko eksternal baru, penting bagi kami untuk memiliki kekuatan strategis yang modern dan selalu siap digunakan,” kata Presiden Rusia itu saat membuka simulasi tersebut, seperti dilansir Al Jazeera, Rabu (30/10/2024).

Putin menyebut senjata nuklir merupakan salah satu alat yang digunakan Rusia untuk menjamin keamanan dan kedaulatan negara.

“(Senjata nuklir) menjadi penjamin kedaulatan dan keamanan negara yang dapat diandalkan,” tegasnya.

Menteri Pertahanan Rusia Andrei Belousov menambahkan latihan simulasi serangan nuklir ini juga dilakukan untuk meningkatkan kemampuan tentara Rusia dalam melakukan serangan nuklir.

Sebab, ketika melakukan serangan nuklir, para tentara dituntut hati-hati agar serangan bisa mengenai target yang dituju dan tidak menyebabkan dampak yang terlalu signifikan.

“Serangan nuklir besar-besaran oleh pasukan ofensif strategis sebagai respons terhadap serangan nuklir musuh,” kata Belousov.

Sebelumnya, Rusia juga sudah pernah melakukan latihan serangan nuklir pada 18 Oktober lalu. Ketika itu, latihan digelar di Tver, sebuah wilayah yang terletak di barat laut Moskow.

Latihan serangan nuklir ini dilakukan Rusia di tengah meningkatnya eskalasi konflik dengan Ukraina.

Beberapa waktu lalu, NATO bahkan mengonfirmasi Korea Utara telah mengirimkan tentaranya ke Rusia untuk membantu mereka melawan tentara Ukraina. Tindakan ini dinilai bakal meningkatkan eskalasi konflik antara Rusia dan Ukraina.

Sebab, keberadaan tentara Korut di pihak Rusia bakal membuat mereka makin mudah menyerang Ukraina yang saat ini sedang kekurangan tentara.
 

Topik

BERITA TERKAIT