Arena

Qasim Matar Ali Al Hatmi, Wasit Kontroversial di Balik Drama Indonesia vs Thailand SEA Games 2023

Dalam setiap pertandingan sepak bola, wasit memegang peran krusial. Apalagi dalam laga final SEA Games 2023 yang mempertemukan Timnas Indonesia melawan Thailand. Salah satu sosok yang paling menonjol dalam pertandingan tersebut adalah Qasim Matar Ali Al Hatmi, wasit asal Oman, yang memimpin laga tersebut.

Al Hatmi memang memiliki tugas berat. Ia harus memastikan jalannya laga yang penuh tensi tinggi ini tetap adil dan sportif. Secara umum, performa Al Hatmi di lapangan cukup baik. Namun, ada beberapa keputusan yang diambilnya memicu kontroversi.

Salah satu keputusan yang paling dipertanyakan adalah pengesahan gol kedua Ramadhan Sananta yang bermula dari situasi dropball. Pemain Thailand protes, merasa Sananta mencuri bola yang seharusnya dibiarkan dalam situasi tersebut. Namun, Al Hatmi tetap yakin dengan keputusannya dan gol tersebut dinyatakan sah.

pic.twitter.com/axA4gPc9Op

— Out Of Context Football (@nocontextfooty) May 16, 2023

Kontroversi berikutnya terjadi di akhir injury time babak kedua. Saat itu, Indonesia unggul 2-1 dan tim serta pelatih sudah bersiap merayakan kemenangan. Peluit tiba-tiba berbunyi, dan semua mengira laga sudah berakhir. Namun, ternyata peluit tersebut merupakan tanda pelanggaran, bukan akhir pertandingan. Situasi ini dimanfaatkan oleh Yotsakorn Burapha untuk mencetak gol penyeimbang di menit ke-90+10.

Protes pun datang dari kubu Indonesia. Al Hatmi dituduh memberikan keuntungan kepada lawan karena tambahan waktu yang diberikan melebihi batas tujuh menit. Protes ini memicu reaksi berlebihan dari pemain Thailand, beberapa diantaranya bahkan tertangkap kamera melakukan tindakan tidak sportif terhadap Manajer Timnas Indonesia, Sumardji.

Laga ini berakhir dengan Al Hatmi mengeluarkan total 17 kartu, terdiri dari 13 kartu kuning dan empat kartu merah. Meski penuh kontroversi, pertandingan tetap berjalan hingga 120 menit dan berakhir dengan kemenangan Timnas Indonesia berkat tambahan tiga gol di masa perpanjangan waktu 2×15 menit. Meski kontroversial, laga ini tetap menjadi bagian dari sejarah sepak bola Indonesia yang tak terlupakan.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button