MarketNews

Rajin Pencitraan di ATM Himbara, Jokowi Layak Evaluasi Erick Thohir

Pengamat anggaran, Uchok Sky Khadafi mendorong Presiden Jokowi evaluasi para menteri yang menggunakan fasilitas negara untuk kepentingan pribadi.

Termasuk Menteri BUMN Erick Thohir (ET) yang memanfaatkan mesin ATM bank pelat merah atau Himbara (Himpunan Perbankan Milik Negara) untuk politik pencitraan. Dengan harapan bisa mengerek elektabilitas Menteri Erick yang disebut-sebut bakal masuk bursa Pilpres 2024. “Pak Erik kalau mau kampanye, atau pencitraan diri, pakai modal dong. Jangan gunakan fasilitas negara apalagi BUMN. Ini bisa menjadi bagian dari abuse of power alias penyalahgunaan wewenang seroang menteri,” papar Uchok kepada Inilah.com, Jakarta, Kamis (6/1/2022).

Dia bilang, BUMN jelas-jelas perusahaan pelat merah alias milik negara. Dan, posisi Erick Thohir selaku menteri BUMN adalah mewakili negara bukan ambisi pribadi. “BUMN itu milik publik, bukan punya Erik Tohir dan kelompoknya. Gara gara kampamye di ATM BNI, citra BUMN perbankan itu menjadi rusak di mata publik,” ungkapnya.

Terkait gejala penggunaan fasilitas atau aset negara untuk kepentingan politik pribadi, kata Uchok, menjadi tanggung jawab Presiden Jokowi. Kalau hal ini dibiarkan akan melahirkan sesuatu yang tidak bagus. Tidak tertutup kemungkinan, seluruh menteri akan menganggap fasilitas atau aset negara, bisa digunakan untuk kepentingan pribadi.

“Sebaiknya, Presiden Jokowi mempertimbangkan untuk mencopot Erik Thohir. Keberadaannya bukan untuk meningkat kinerja BUMN perbankan. tapi malah menjadikannya ajang atau panggung kampanye. Ini benar-benar tamparan untuk Presiden Jokowi,” pungkas Uchok.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Iwan Purwantono

Mati dengan kenangan, bukan mimpi
Back to top button