Arena

Ramai-Ramai Mundur dari BWF Tour Finals, Jadwal Padat Jadi Sorotan

Turnamen penutup tahun ajang bulutangkis bergensi dunia, BWF Tour Finals 2021 sedang berlangsung di Bali sejak dua hari lalu.

Delapan pebulutangkis terbaik dikumpulkan dalam dua grup untuk saling mengalahkan demi lolos ke putaran semifinal.

Mungkin anda suka

Namun meski bergengsi, BWF Tour Finals tahun ini diwarnai banyak aksi walkover dari sejumlah pemain.

Sejak hari pertama (1 Desember), Kento Momota dan Rasmus Gemke memutuskan mundur dari turnamen. Momota mengaku mengalami masalah di punggung. Sedangkan Gemke mengalami masalah di bagian lutut.

“Sejak pagi saya merasakan sakit di bagian punggung. Pada pertandingan ini saya tidak bisa melentingkan badan untuk melihat shuttlecock,” ucap Momota seusai pertandingan.

Dalam aturan BWF World Tour Finals, tiap pemain yang walkover, maka seluruh hasil pertandingannya bakal dihapus dan ia tak bisa melanjutkan laga di hari berikutnya.

Dengan kondisi itu, Viktor Axelsen dan Lakshya Sen yang berada di grup yang sama dipastikan langsung lolos ke semifinal. Keduanya hanya tinggal berebut status juara grup.

Sehari berselang, Yeo Jia Min di nomor tunggal putri dan Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty juga memutuskan mundur.

Yeo Jia Min retired ketika tertinggal 7-15 dari Busanan Ongbamrungphan di gim kedua. Sedangkan Rankireddy/Shetty memutuskan walkover sebelum menghadapi Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon.

Dalam aturan BWF World Tour Finals, tiap pemain yang walkover, maka seluruh hasil pertandingannya bakal dihapus dan ia tak bisa melanjutkan laga di hari berikutnya.

Jadwal pertandingan yang padat dan jeda istirahat yang singkat dituding menjadi penyebab sejumlah pemain tak bisa mengikuti semua turnamen yang diselenggarakan BWF.

Pebulutangkis asal Denmark, Mathias Boe melontarkan kritik kepada BWF setelah sejumlah atlet memutuskan mundur dari BWF World Tour Finals 2021 karena alasan cedera. Pebulutangkis berusia 41 itu mengatakan BWF tidak peduli dengan kondisi fisik atlet.

“BWF apa yang kalian harapkan dari menuntut para pemain untuk terus bertanding selama 3 bulan beruntun? Apa kalian peduli dengan keadaan mereka? Tentu saja tidak,” tulis Boe di akun Twitter miliknya.

Menurut Boe jadwal turnamen yang ditetapkan BWF pascapandemi tak wajar sehingga membuat pebulutangkis menjadi korban. Belum lagi, setelah BWF Tour Finals berakhir pada 5 Desember, para pemain akan kembali bertanding di Kejuaraan Dunia 2021 yang digelar 12-19 Desember di Huelva, Spanyol.

Boe juga mengaku heran karena dua petinggi BWF yaitu Thomas Lund dan Poul Erik-Hoyer Larsen adalah mantan pebulutangkis. Keduanya dianggap Boe seharusnya paham jadwal padat akan berpotensi merugikan atlet.

“Karena atlet yang mengkritik BWF akan mendapat sanksi, saya akan berbicara mewakili mereka. Jadwal turnamen pascapandemi ini gila dan ini hasilnya. Cedera tidak terhindarkan,” tulisnya.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Ivan Setyadhi

Dreamer, Chelsea Garis Biru, Nakama, Family Man, Bismillah Untuk Semuanya, Alhamdulillah Atas Segalanya
Back to top button