Market

Ramai-ramai Pangkas Proyeksi Ekonomi RI di Tahun Depan, Ada yang Gawat

Satu per satu, lembaga internasional menyunat proyeksi ekonomi Indonesia pada 2023. Mulai dari IMF, ADB, Bank Dunia, kini The Fitch Ratings pangkas proyeksi ekonomi Indonesia 2023 dengan skala tinggi. Pasti ada yang gawat.

Laporan terbaru The Fitch Rating, memangkas ramalan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2023 dari 5,8 persen menjadi 4,8 persen. Turunnya cukup jauh, 1 persen.

Penurunan ini, menurut Fitch mengacu kepada melemahnya sejumlah indikator ekonomi. Semisal, pelemahan permintaan komoditas, baik dari dalam maupun luar negeri. Faktor lainnya adalah lonjakan inflasi yang membuat Bank Indonesia (BI) harus terus mengerek suku bunga acuan.

Di sisi lain, The Fitch menyampaikan kabar baik. Bahwa kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) dan konsumsi masyarakat menjelang pemilihan umum (Pemilu) 2024, kemungkinan naik. Sehingga, pertumbuhan ekonomi tidak jeblok-jeblok amat.

The Fitch memerkirakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia bakal menguat pada 2024. Ditopang mengilapnya kinerja investasi, ekonomi 2024 diproyeksi tumbuh 5,6 persen.

Sejatinya, evaluasi terhadap proyeksi ekonomi Indonesia pada tahun depan, bukanlah barang baru. Lembaga internasional lain melakukan hal yang sama.

Sebut saja, Dana Moneter Internasional atau International Monetary Fund (IMF), merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2023, dari 5,2 persen menjadi 5 persen. Alasannya, inflasi tinggi di dunia, memengaruhi perekonomian Indonesia.

Disusul, Bank Pembangunan Asia atau Asian Development Bank (ADB), merilis dokumen Asian Development Outlook (ADO) Suplement edisi Desember 2022.

Isinya, penurunan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2023, menjadi 4,8 persen.

Sebelumnya, ADB memproyeksikan ekonomi Indonesia pada 2023 bertumbuh 5 persen, pas. Tak mau kalah, Bank Dunia (World Bank) ikutan memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2023 dari 5,1 persen, menjadi 4,8 persen.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button