Rangkaian Serangan Brutal Israel Ancam Keamanan Situs UNESCO di Lebanon


Keamanan situs warisan dunia yang telah ditetapkan UNESCO di kota tua Baalbek, Lebanon, terancam hancur setelah tentara Zionis Israel membabi-buta menyerang wilayah tersebut pada Sabtu (5/10/2024) malam waktu setempat.

Israel menargetkan Lembah Beqaa Lebanon di Baalbek sebagai target operasi militer karena dianggap sebagai basis kelompok militan Hizbullah.

“Kota tua Baalbek, rumah bagi dua kuil Romawi yang ditetapkan sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO, semakin terancam,” dikutip dari laporan Al Jazeera, Minggu (6/10/2024).

Selain Baalbek, Israel juga menggempur Ibu Kota Lebanon, Beirut pada tengah malam waktu setempat. Di wilayah itu terjadi empat serangan berturut-turut dan disertai ledakan dahsyat.

Mengutip laporan Al Jazeera, ledakan terjadi di jalan bandara lama dan setengah jam kemudian tak jauh dari bandara internasional Beirut.

“Tepat saat pesawat akan berangkat. Dan pesawat ini akan menuju Siprus,” kata kontributor media itu di Beirut, Laura Khan.

Menurut laporan, bandara internasional Beirut dipadati warga yang hendak pergi ke luar negeri untuk mencari tempat yang lebih aman.

Hingga saat ini, militer Israel masih melepaskan gelombang serangan bom di pinggiran selatan Beirut, menyebabkan ledakan dahsyat, dengan api yang membumbung di langit ibu kota Lebanon itu.

Pada saat yang sama, pasukan Israel juga mengebom sebuah masjid di pusat Gaza, Palestina, menewaskan 18 warga dan melukai puluhan orang lainnya.

Untuk memukul balik serangan militer di bawah kepemimpinan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu itu, Hizbullah meluncurkan serangan roket ke Israel, dan mengeklaim berhasil menewaskan 25 tentara Israel sejak negara zionis itu menggelar operasi serangan darat ke wilayah Lebanon sejak awal pekan ini.

Sebelumnya, Israel telah membombardir Beirut pada Kamis (3/10/2024) malam hingga Jumat (4/10/2024) dini hari waktu setempat, yang kemungkinan besar mengincar Safieddine –calon kuat pengganti mendiang Hassan Nasrallah. Hal tersebut disampaikan oleh reporter politik untuk portal berita Axios, Barak Ravid, melalui platform media sosial X.

“Sasaran serangan Israel di Beirut adalah pemimpin senior Hizbullah Hashem Safieddine – yang kemungkinan besar adalah penerus Hassan Nasrallah, demikian kata dua pejabat Israel kepada saya,” tulis Ravid, seperti dikutip Sputnik News, Jumat. Meski demikian, masih belum jelas apakah Safieddine terbunuh dalam serangan itu.