Rano Karno Akui Masih Pelajari Soal Saham Bir Pemprov DKI Jakarta


Bakal calon wakil gubernur Jakarta, Rano Karno mengaku masih mempelajari soal kepemilikan saham bir milik Pemprov DKI Jakarta PT Delta Djakarta Tbk.

“Tentu kita pelajari,” kata Rano di rumah pemenangan Pramono-Rano, Jalan Cemara 19 Menteng, Jakarta Pusat, Minggu, (15/9/2024).

Karena itu pemeran Si Doel Anak Sekolahan itu belum bisa mengambil sikap untuk mempertahankan atau melepas saham bir yang dimiliki Pemprov DKI apabila memenangkan Pilgub Jakarta.

“Itu kan sudah lama itu. Lama itu, sejarahnya panjang,” ujarnya.

Sebagai informasi, Anies Baswedan berkeinginan untuk menjual saham bir sebesar 25,26 persen yang dimiliki Pemprov DKI. Rencana Anies Baswedan untuk melepas kepemilikan saham bir telah dijanjikan sejak awal menjabat Gubernur DKI.

Mantan Plt. Kepala Badan Pembinaan Badan Usaha Milik Daerah (BP BUMD) DKI Riyadi pernah menjelaskan skema keuntungan jika saham bir dijual pada perhitungan tahun 2021.

“Optimalisasi kemanfaatan bagi pembangunan jika saham PT Delta Djakarta dijual sebesar Rp800 miliar. Ini adalah hasil penjualan jika asumsi harga per lembar saham Rp3.800,” kata Riyadi pada Selasa, 10 Maret 2021.

Riyadi bilang, keuntungan Rp800 miliar akan difungsikan untuk 40 pembangunan sekolah. Masing-masing sekolah dianggarkan sebesar Rp20 miliar. Kemudian, pembangunan 5 rumah sakit dengan masing-masing biaya Rp150 miliar. Ditambah, 80 ribu sambungan air bersih dengan masing-masing berbiaya Rp10 juta.

Namun, hingga masa jabatan Anies berakhir, rencana itu tak terlaksana. Padahal, Anies telah mengajukan permohonan persetujuan penjualan saham PT Delta Djakarta beberapa kali kepada DPRD DKI Jakarta selama menjadi Gubernur.

Mantan Ketua DPRD DKI Jakarta, Prasetyo Edi Marsudi saat itu menegaskan pernah merestui Pemprov DKI untuk menjual saham perusahaan bir PT Delta.

Menurut Prasetyo, perusahaan yang memproduksi bir merek “Anker”, “Carlsberg”, “San Miguel”, “San Mig Light” dan “Kuda Putih” ini justru menguntungkan bagi pemasukan kas daerah. Nilai dividen PT Delta kepada Pemprov DKI merupakan yang terbesar kedua setelah BUMD Bank DKI.

“PT Delta, selama saya menjabat sebagai DPRD tidak akan saya jual karena itu tidak ada penyertaan modal loh, keuntungan mereka sekitar Rp300 miliar,” kata Prasetyo saat ditemui di Gedung DPRD DKI Jakarta, Senin, 1 Agustus 2022.

Lebih jauh, Prasetyo menjelaskan, saham Delta dibeli sejak zaman mantan Gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin. Saat itu, pembelian saham bertujuan untuk mengontrol peredaran minuman alkohol di masyarakat.

“Misalnya kita sebagai pemda bisa mengontrol sampai sejauh mana masyarakat membeli dan minum bir. Kalau enggak dikontrol, bagaimana nanti masyarakat? Yang ada masyarakat nanti mabuk semua,” jelas Prasetyo.

“Kok gubernur (Anies) mau menghilangkan? Dia tidak tahu sejarah PT Delta. Ini bukan masalah ini haram atau tidak haram,” imbuh dia.

Kepemilikan saham bir juga pernah dipersoalkan Fraksi PKS DPRD DKI saat Heru Budi Hartono menjabat Pj Gubernur DKI. Saat itu, PKS mendesak agar saham bir dijual. Namun, Heru menegaskan Pemprov DKI selama ia menjabat tak akan melepas kepunyaan saham tersebut.