Anggota Executive Committe (Exco) PSSI Sumardji menolak untuk membahas isu di balik pemecatan Shin Tae-yong dalam rapat kerja (raker) bersama Komisi X DPR RI.
Mulanya hal itu ditanyakan oleh Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Lalu Hadrian Irfani saat memberikan aspirasi terkait permohonan pemberian kewarganegaraan Indonesia terhadap tiga pemain keturunan, Ole Romeny, Tim Geypens dan Dion Markx.
“Terakhir Pak, tolong diberikan penjelasan juga kepada kami, kami Komisi 10, kemarin ini kan sempat gaduh masalah Shin Tae-yong dan Patrick Kluivert ini. Nah mohon mungkin nanti diberikan gambaran,” ucap Lalu bertanya di Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (3/2/2025).
Lalu menambahkan, dirinya tidak bermaksud untuk mengungkit kembali persoalan masa lalu. Namun, dia juga ingin memastikan transisi kursi kepelatihan tidak mengganggu persiapan skuad Garuda di kualifikasi Piala Dunia 2026.
“Saya tidak ingin mengungkit masa lalu lah yang ingin kami dengar dari Pak Sumardji. Optimisme kita dengan Patrick Kluivert ini seperti apa? ini kan tanggal 20 Maret melawan Australia, ini waktunya enggak lama lagi, sangat singkat, apakah mampu seorang Patrick ini meramu Timnas, apalagi dengan pemain baru apakah adaptasinya bisa lebih bagus,” lanjut dia.
Sayangnya, saat menanggapi pertanyaan dari Lalu, Sumardji yang juga Ketua Badan Tim Nasional (BTN) enggan memberikan jawaban pasti. Ia justru menyampaikan permintaan maaf karena tidak dapat memberikan penjelasan secara terbuka dan memilih untuk fokus menatap masa depan.
“Dengan soal STY mohon maaf, saya tidak akan berikan jawaban. Karena mohon maaf saja, saya tidak akan membahas berkaitan dengan masa lalu. Yang kita harapkan adalah kita tetap masa depan yang lebih cerah, lebih bagus atas doa dan dukungan dari seluruh masyarakat Indonesia,” tuturnya.
Sebelumnya, Komisi X DPR RI telah menyetujui permohonan naturalisasi untuk calon pemain Timnas Indonesia, Ole Romeny.
Bukan hanya Ole, Komisi X juga menyetujui pertimbangan pemberian Warga Negara Indonesia (WNI) terhadap dua pemain keturunan lainnya, Tim Geypens dan Dion Markx.
Persetujuan ini disampaikan dalam rapat kerja (raker) dengan Kemenpora dan PSSI di Gedung Parlemen, Jakarta, Senin (3/2/2025).